"Oralit berisi gula dan garam untuk rehidrasi pada orang yang kekurangan cairan, dehidrasi akibat diare," kata dr. Inge.
Ketika berpuasa, oralit tidak diperlukan jika nutrisi tubuh terpenuhi.
"Dengan intake cairan yang cukup, karbohidrat dari makanan pokok, protein dan lemak dari lauk hewani serta nabati, garam dari bumbu, seharusnya tidak perlu menggunakan oralit," sambungnya.
Meski menjelaskan tidak ada dampak yang serius jika dikonsumsi, dr. Inge mengatakan kalau konsumsi oralit justru membuat haus.
Ia kemudian menyarankan air putih sebagai minuman yang seharusnya dikonsumsi saat puasa.
"Sebenarnya yang manis itu, malah bikin haus. Enaknya air putih," ungkapnya.
Dikutip Kompas dari laman Healthline, konsumsi oralit yang tidak sesuai dengan anjuran bisa menyebabkan masalah.
Ini karena oralit memiliki kandungan gula dan garam yang tinggi.
Sehingga dalam jangka panjang akan memicu ketidakseimbangan elektrolit pada tubuh.
Alhasil, konsumsi oralit tidak sesuai dengan anjuran bisa menyebabkan:
- mual dan muntah
Baca Juga: Jadwal Imsak & Salat di Solo, Semarang, Yogyakarta pada 1 April 2023
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR