Saat anak menghirup udara yang mengandung kuman TBC, ia mungkin terkena infeksi TBC “silent” (juga dikenal sebagai infeksi TBC Laten).
Ini berarti pertahanan kekebalan tubuh anak telah mengendalikan kuman penyebab, dan ia memiliki bakteri TBC yang tidak aktif.
Infeksi ini tidak membuat anak sakit dan tidak dapat ditularkan kepada orang lain. Selain itu biasanya tidak menimbulkan dampak atau gejala apapun.
Namun, jika tubuh anak tidak dapat mengendalikan kuman TBC, terutama jika ia memiliki masalah kesehatan lain, misalnya infeksi HIV dan diabetes, dan lain-lain, maka kuman TBC yang tidak aktif ini dapat terbangun dan berkembang biak.
Anak tersebut kemudian akan menjadi sakit dengan TB aktif (atau Penyakit TB).
Ini biasanya terjadi dalam dua tahun pertama setelah infeksi.
TBC biasanya menyerang paru-paru. Pasien dengan Penyakit TBC mungkin mengeluh batuk terus-menerus (dahak mungkin berlumuran darah atau mungkin benar-benar batuk darah).
Kemudian gejala lainnya adalah demam, keringat malam, penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, dan mudah lelah.
Namun, itu juga dapat mempengaruhi bagian tubuh lainnya, seperti kelenjar getah bening, tulang, persendian, ginjal, usus, kulit, otak, hati, dan penutup jantung.
Dengan demikian, gejala Penyakit TBC bisa sangat bervariasi tergantung pada organ yang terkena.
Penderita Penyakit TBC dapat menularkan kuman tersebut kepada orang lain.
Baca Juga: Jangan Sampai Kena! Begini Penularan TBC dan Pencegahan Penularannya
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR