Nakita.id - Pada materi Bahasa Indonesia SMA kelas 12 ada materi mengenai suluk dan wayang.
Peserta didik diharapkan bisa memahami karya sastra tersebut.
Melansir Kemdikbud, sastra suluk merupakan salah satu jenis karya sastra Jawa pesisiran.
Suluk mengandung ajaran-ajaran bernuansa tasawuf.
Yang berupa petunjuk mengenai keyakinan, sikap, dan tata cara seseorang mengenal hidup di hadapan Sang Maha Pencipta.
Melansir buku Bahasa Indonesia SMA kelas 12 kurikulum merdeka, ada beberapa jenis suluk yang perlu dipahami.
Beberapa kesusastraan yang berbentuk suluk antara lain sebagai berikut.
Suluk Sukarsa bercerita tentang Ki Sukarsa yang mencari ilmu sejati demi mencapai kesempurnaan.
Suluk Wijil berisi nasihat Sunan Bonang kepada muridnya Wijil, yaitu seorang mantan abdi di Kerajaan Majapahit yang tubuhnya kerdil.
Irulah dia penjelasan mengenai suluk.
Berikutnya akan dijelaskan mengenai karya sastra wayang.
Baca Juga: Penjelasan Jenis Syair, Materi Bahasa Indonesia SMA Kelas 12 Kurikulum Merdeka
Wayang merupakan warisan tradisi lokal.
Wayang mendapat pengaruh Hindu–Buddha dan ketika Islam mulai berkembang masih tetap bertahan, bahkan sampai sekarang.
Beberapa sumber menghubungkan kata wayang dengan hyang, artinya leluhur atau nenek moyang.
Wayang disebut juga ringgit.
Apa artinya?
Ada yang mengatakan ringgit artinya ledhek (bahasa Jawa), yaitu penari wanita.
Rassers mengatakan kata ringgit berasal dari kata rungkut (tempat tersembunyi) sebab wayang dimainkan di tempat yang tersembunyi di hutan di bawah pepohonan.
Hal ini ada hubungannya dengan upacara inisiasi.
Namun, sampai sekarang belum ada keterangan yang memuaskan tentang arti dan asal kata wayang.
J.L.A. Brandes menyatakan bahwa wayang merupakan budaya asli Indonesia.
Di India tidak terdapat wayang, yang ada hanya permainan dengan alat boneka.
Baca Juga: Lengkap Penjelasan Beberapa Jenis Hikayat, Materi Bahasa Indonesia SMA Kelas 12 Kurikulum Merdeka
Ia menambahkan bahwa banyak istilah asli dalam wayang Indonesia, misalnya kelir, kayon, dan bonang.
Istilah dalam wayang yang berasal dari bahasa Sanskerta hanya cempala (pemukul kotak).
Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis wayang.
Beber (dibeber) berarti dibentangkan atau diceritakan.
Wujudnya gambar urut yang kemudian diterangkan.
Saat ini kita hanya mengenal dua wayang beber yang masih ada di Wonosari dan Pacitan.
Duplikat wayang ini terdapat di Museum Radyapustaka, Surakarta.
Wayang purwa disebut pula wayang kulit karena dibuat dari kulit hewan.
Disebut wayang purwa sebab ceritanya mengambil dari cerita lama Ramayana dan Mahabharata.
Dari wayang purwa ini diturunkan menjadi berjenis-jenis wayang, seperti wayang gedog, wayang klitik, dan wayang golek.
Itulah dia penjelasan lengkap mengenai materi Bahasa Indonesia SMA kelas 12 kurikulum merdeka. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Jenis Babad di Tanah Air, Materi Bahasa Indonesia SMA Kelas 12 Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR