Nakita.id - Pemberian imunisasi untuk anak sangat penting dilakukan.
Tujuan utama pemberian imunisasi anak sendiri adalah mencegah risiko penyakit infeksi, Moms dan Dads.
Namun terkadang, ada sebagian orangtua yang melewatkan pemberian imunisasi kepada anak.
Tak sedikit Moms dan Dads yang juga bertanya-tanya, apakah harus mengulang dari awal atau tidak jika ada yang terlewat?
Tanpa lama-lama, simak penjelasan berikut ini dan jangan sampai terlewat.
Menurut Bidan Endang Lina Noviani, Str.Keb, sebenarnya imunisasi yang terlewat tidak perlu diulang kembali.
"Kalau untuk anak-anak yang terlewat, itu sekarang kita sudah ada program namanya Program Kejar," sebut Bidan Lina dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, Rabu (5/4/2023).
"Jadi, imunisasi yang terlewat itu tidak perlu diulang. Tapi, kejarlah sesuai dengan usianya atau kejarlah sesuai dengan imunisasi yang belum dia dapatkan," terang Bidan Lina yang saat ini menjabat sebagai Koordinator Imunisasi Anak di Puskesmas Kelapa Dua, Tangerang Selatan.
Hal yang sama bahkan juga disampaikan oleh dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A.
Menurutnya, semua imunisasi pada prinsipnya bisa dikejar kecuali imunisasi Rotavirus.
Baca Juga: Berikut Biaya Imunisasi Anak di Puskesmas dan Cara Mendapatkannya
"Terus habis itu, kalau misalnya sudah terlewat, sebagian besar pada dasarnya tidak harus mengulang dari awal," terang dr. Denta dalam wawancara eksklusif Nakita pada Jumat (31/3/2023).
"Cuma mungkin ada beberapa yang kalau terlewatnya terlalu lama, bisa saja dokternya memutuskan untuk mengulangi lagi dosisnya," lanjutnya menerangkan.
Dokter spesialis anak yang saat ini berpraktik di KiDi Pejaten - Klinik Spesialis Anak juga menyampaikan bahwa jika ada imunisasi yang tertinggal, maka harus tetap dikejar sampai semuanya didapatkan.
Merujuk pada buku Informasi Dasar Imunisasi Rutin Serta Kesehatan Ibu dan Anak Bagi Kader, Petugas Lapangan dan Organisasi Kemasyarakatan, Bidan Lina menyampaikan bahwa imunisasi mulai diberikan sejak bayi baru lahir selama 24 jam.
"Kita mulai imunisasi itu dari bayi baru lahir. Dari bayi baru lahir itu selama 24 jam kita langsung imunisasi. Imunisasinya adalah Hepatitis B," kata Bidan Lina.
"Selanjutnya, setiap bulannya akan berlanjut terus imunisasinya," lanjutnya.
Berikut panduan lengkap pemberian imunisasi anak.
- Usia 1 bulan: pemberian vaksin BCG dan Polio 1
- Usia 2 bulan: pemberian vaksin DPT 1, Polio 2, dan PCV 1
- Usia 3 bulan: pemberian vaksin DPT 2, Polio 3, dan PCV 2
Baca Juga: Daftar Imunsiasi Lengkap di Posyandu dan Pentingnya Bagi Kesehatan Anak
- Usia 4 bulan: pemberian vaksin DPT 3, Polio 4, Polio Suntik (IPV 1)
- Usia 9 bulan: pemberian vaksin MR (Campak & Rubella) dan Polio Suntik 2 (IPV 2)
- Usia 12 bulan: pemberian vaksin PCV 3
Pemberian imunisasi nantinya akan berakhir di usia 18 bulan, dimana anak akan mendapat imunisasi booster.
"Boosternya itu booster DPT dan booster MR (Campak & Rubella). Dari situ, selesai dulu vaksin untuk imunisasi anak," kata Bidan Lina.
"Jadi, mama-mama jangan khawatir anak-anaknya divaksin terus," katanya berpesan.
Sebagai informasi, ada tiga manfaat imunisasi yang perlu Moms dan Dads ketahui.
Masih merujuk buku Informasi Dasar Imunisasi Rutin Serta Kesehatan Ibu dan Anak Bagi Kader, Petugas Lapangan dan Organisasi Kemasyarakatan, Bidan Lina menyampaikan manfaatnya untuk anak adalah untuk mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat dan kematian.
"Di sini juga ada untuk keluarga. Manfaatnya adalah menghilangkan kecemasan dan stres akibat anak sering sakit, mendorong keluarga untuk menciptakan kondisi bagi anaknya untuk menjalani masa kanak-kanak yang ceria dan sehat," ujarnya.
"Dan untuk negara sendiri, memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan cerdas untuk melakukan pembangunan bangsa," lanjutnya menyampaikan.
Dengan diberikannya imunisasi pada anak, diharapkan herd immunity dapat terbentuk sejak dini.
Baca Juga: Adakah Pantangan Sebelum Imunisasi pada Anak? Ini Penjelasan Ahli
Sebagai informasi, herd immunity adalah kekebalan yang berkelompok.
"Jangan sampai di wilayah A mendapatkan imunisasi, tapi di wilayah B tidak," sebut Bidan Lina.
"Kalau misalnya dari 10 anak, hanya 1-2 anak yang tidak mendapatkan imunisasi, bila ada pandemi dari penyakit itu, akhirnya semua kena. Cuma beda-beda cara kenanya sih," jelasnya.
Misalnya, polio yang sampai saat ini masih belum ada obatnya.
Jika tidak diimunisasi polio, anak bisa menjadi tidak sembuh dalam waktu lama. Bahkan, menjadi lumpuh.
"Jadi dari mulai sekarang, anak usia dibawah 1 tahun pastikan mendapat semua imunisasi," kata Bidan Lina berpesan.
Nah, itu dia Moms dan Dads penjelasan terkait bisa atau tidaknya mengulang imunisasi dari awal jika ada yang terlewat.
Yuk, segerakan Si Kecil bisa mendapatkan imunisasi sedini mungkin.
Tujuannya adalah agar Si Kecil bisa tercegah dari risiko penyakit berbahaya, Moms dan Dads.
Juga, untuk menciptakan masa depan yang bahagia dan cerah bagi Si Kecil.
Semoga informasi diatas bermanfaat.
Baca Juga: Perbedaan Imunisasi di Posyandu, Puskesmas dan di Rumah Sakit
Tampil Percaya Diri di Tiap Momen, Fres & Natural EDT Gandeng El Rumi Hadirkan Wangi Segar dan Tahan Lama
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR