Nakita.id - Pada Bab 1 Bahasa Indonesia SMA kelas X kurikulum merdeka, ada materi mengenai laporan hasil observasi.
Sebelumnya, sudah dibahas mengenai cara memahami dan menyusun laporan hasil observasi.
Kali ini, akan dibahas mengenai cara mempresentasikan laporan hasil observasi.
Peserta didik perlu mengetahui hal yang harus diperhatikan dalam presentasi.
Salah satu hal yang penting saat melakukan presentasi adalah mengatur intonasi.
Penggunaan intonasi yang tepat akan membuat presentasi kalian menjadi lebih menarik.
Intonasi adalah lagu kalimat atau tinggi rendahnya suatu nada pada kalimat yang memberikan penekanan dalam kata-kata tertentu pada suatu kalimat.
Intonasi berbicara ketika presentasi penting untuk diperhatikan.
Jelas tidaknya kalimat yang diucapkan sangat berpengaruh kepada audiensi dalam pemahaman pesan yang mereka terima.
Gunakan suara lantang untuk menegaskan suatu hal yang penting dan harus diingat oleh audiensi.
Penekanan ini supaya audiens tahu bahwa bagian itu merupakan hal penting.
Menegaskan suatu bagian dengan suara lantang membuat audiens lebih mudah mengingatnya.
Gunakan tempo berbicara yang lambat untuk menyampaikan sebuah poin penting pada presentasi.
Sebaliknya, gunakan tempo berbicara yang cepat untuk menyampaikan suatu hal yang memang bukan hal penting, seperti cerita atau hanya sekadar basa-basi kepada audiensi.
Tinggikan suara kalian ketika menyapa audiensi pada awal presentasi.
Sebaliknya, rendahkan suaramu saat menjelaskan isi presentasi.
Namun, kalian harus mengatur agar suara kalian tidak terlalu rendah hingga tidak dapat terdengar oleh audiens.
Akan tetapi, tidak terlalu tinggi hingga mengganggu pendengaran audiensi.
Disarankan sebelum melakukan presentasi, peserta didik melakukan pemanasan.
Ada beberapa cara untuk melatih artikulasi dan pernapasan.
Berikut tahapan pemanasan untuk menghangatkan suara melansir Kemendikbud:
- Tarik napas perlahan selama 4 hitungan, tahan 2 hitungan, lalu buang napas perlahan 4 hitungan. Lakukan minimal 6 kali.
- Menguap beberapa kali untuk melepaskan ketegangan di area rahangm tenggorokan, dan pita suara.
- Melakukan tongue twister yaitu pengucapan serangkaian kata yang memiliki bentuk dan pengucapan yang hampir sama.
Untuk menghindari terlihat gugup, sebaiknya sering berlatih.
Semakin baik persiapan, maka peserta didik akan semakin percaya diri melakukan presentasi.
Gunakan perasaan atau emosi sesuai dengan kalimat yang kalian ucapkan.
Ini supaya audiens lebih mudah memahaminya.
Serta memudahkan peserta didik terhubung dengan audiens.
Itulah dia penjelasan mengenai cara presentasi laporan hasil observasi yang baik melansir buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/SMK kelas X kurikulum merdeka.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Langkah Menulis Laporan Hasil Observasi, Materi Bahasa Indonesia SMA Kelas X Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR