Nakita.id - Keringat berlebih di tangan dapat menjadi masalah yang mengganggu dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam istilah medis, keringat berlebih di tangan ini dikenal dengan sebutan hiperhidrosis palmaris, yang dapat mempengaruhi rasa percaya diri seseorang.
Artikel ini akan mengulas secara lengkap apa saja penyebab keringat berlebih di tangan itu sendiri.
Juga, beberapa cara efektif untuk mengatasi kondisi tersebut.
Kondisi ini seringkali diturunkan dalam keluarga dan dapat menyebabkan produksi keringat yang berlebihan di tangan.
Beberapa kondisi medis seperti hipertiroidisme, diabetes, dan gangguan hormonal juga dapat memicu keringat berlebih di tangan.
Stres, kecemasan, atau gugup dapat merangsang kelenjar keringat.
Alhasil, dapat menyebabkan tangan berkeringat.
Ada obat-obatan tertentu yang juga dapat menjadi faktor penyebab keringat berlebih di tangan.
Diantaranya seperti antidepresan, stimulan, atau obat penurun tekanan darah.
Beberapa jenis makanan maupun minuman tertentu juga dapat meningkatkan produksi keringat.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Bau Badan dengan 3 Bahan Alami, Sudah Pernah Coba?
Diantaranya seperti makanan pedas, berkafein, atau minuman beralkohol.
a. Antiperspiran
Gunakan antiperspiran yang mengandung aluminium klorida pada tangan.
Oleskan pada tangan setiap malam sebelum tidur dan bilas di pagi hari.
b. Bedak Tangan
Gunakan bedak tangan yang mengandung bahan seperti talk atau amylum sebagai penyerap keringat berlebih.
c. Krim Keringat Berlebih
Gunakan krim khusus yang mengandung zat yang mampu mengurangi produksi keringat berlebih.
d. Tisu atau Handuk
Bawa tisu atau handuk kecil untuk mengelap tangan secara teratur.
Terapi ini menggunakan arus listrik rendah untuk mengurangi aktivitas kelenjar keringat di tangan.
Baca Juga: Bau Badan Setelah Melahirkan, Ternyata Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Caranya, tangan direndam dalam air yang mengandung larutan garam selama beberapa menit.
Terapi ini harus dilakukan secara teratur untuk hasil yang efektif.
Injeksi botox dapat membantu mengendalikan keringat berlebih dengan memblokir sinyal yang memicu produksi keringat.
Efeknya dapat bertahan selama beberapa bulan sebelum perlu dilakukan injeksi ulang.
Dokter dapat meresepkan obat antikolinergik yang dapat mengurangi produksi keringat berlebih.
Namun, obat ini dapat memiliki efek samping dan harus digunakan dengan pengawasan medis.
Jika metode lain tidak memberikan hasil yang memuaskan, pilihan terakhir adalah operasi.
Operasi sympathectomy dapat menghilangkan gangguan sinyal yang memicu produksi keringat berlebih.
Namun, operasi ini memiliki risiko dan efek samping tertentu.
Semoga artikel diatas bermanfaat, ya. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter spesialis jika masih ada yang ingin ditanyakan.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Menghilangkan Bau Badan dan Keringat Tak Sedap Hanya dengan Garam, Ini Caranya!
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR