Nakita.id - Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak dan dapat menimbulkan komplikasi serius pada bayi dan anak-anak.
Bayi yang belum divaksinasi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terinfeksi campak dan mengalami komplikasi yang berbahaya.
Dalam artikel ini, akan dibahas tentang penularan campak pada bayi, pentingnya imunisasi, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk melindungi bayi Moms.
Campak adalah penyakit yang sangat mudah menular dan dapat menyebar melalui percikan droplet yang dihasilkan saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Virus campak dapat bertahan di udara dan di permukaan yang terkontaminasi untuk jangka waktu tertentu.
Bayi yang belum divaksinasi atau yang sistem kekebalan tubuhnya lemah memiliki risiko yang lebih tinggi untuk tertular.
Gejala campak pada bayi dapat termasuk demam tinggi, ruam kemerahan yang dimulai di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh, batuk, pilek, mata merah, dan kehilangan nafsu makan.
Komplikasi yang mungkin terjadi akibat campak pada bayi termasuk radang paru-paru, infeksi telinga, diare, dan bahkan masalah neurologis yang serius seperti ensefalitis.
Imunisasi campak adalah langkah yang penting dalam melindungi bayi dari penyakit ini.
Imunisasi campak biasanya diberikan dalam bentuk vaksin kombinasi yang juga melindungi terhadap penyakit rubella dan gondok (MMR).
Vaksin MMR direkomendasikan untuk diberikan pada usia 12 hingga 15 bulan, dengan pemberian dosis kedua pada usia 4 hingga 6 tahun.
Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Tampek, Ini yang Bisa Moms Lakukan Agar Si Kecil Lekas Membaik
Imunisasi tersebut membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi, sehingga mereka dapat melawan infeksi campak dengan lebih efektif.
Selain imunisasi, ada beberapa langkah pencegahan lain yang dapat diambil untuk melindungi bayi dari penularan campak.
Jauhkan bayi Moms dari kontak dengan orang yang diketahui menderita campak atau yang sedang mengalami gejala infeksi saluran pernapasan, seperti batuk dan pilek.
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum menyentuh bayi atau memberi makan.
Pastikan juga orang-orang yang ingin berinteraksi dengan bayi juga menjaga kebersihan tangan mereka.
Bersihkan permukaan yang sering disentuh, seperti mainan dan meja, secara teratur menggunakan pembersih yang sesuai.
Virus campak dapat bertahan di permukaan yang terkontaminasi, jadi menjaga kebersihan lingkungan adalah langkah penting dalam mencegah penyebaran.
Hindari membawa bayi Moms ke tempat-tempat yang ramai atau berkkerumunan orang, terutama jika ada wabah campak yang sedang terjadi.
Kerumunan dapat menjadi sumber penularan yang tinggi, sehingga penting untuk membatasi paparan bayi terhadap orang yang mungkin terinfeksi.
Berbagi informasi tentang pentingnya imunisasi campak kepada keluarga, teman, dan orang-orang terdekat lainnya.
Tingkat kesadaran yang tinggi tentang pentingnya vaksinasi dapat membantu melindungi bayi dari penularan campak.
Baca Juga: Kenali Gejala Campak pada Anak dan Cara Mengatasinya, Perlu Waspada
Selain vaksinasi, pastikan bayi Moms mendapatkan asupan gizi yang seimbang, cukup tidur, dan menjaga pola hidup yang sehat.
Sistem kekebalan tubuh yang kuat dapat membantu melawan infeksi campak dengan lebih efektif.
Jika bayi Moms menunjukkan gejala campak, seperti demam tinggi dan ruam kemerahan, segera hubungi dokter.
Penanganan yang cepat dan tepat dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.
Itulah dia penjelasan mengenai campak pada bayi.
Serta lengkap dengan cara mencegahnya.
Semoga bermanfaat!
Sebagian isi artikel ini ditulis menggunakan teknologi kecerdasan buatan.
Baca Juga: Kenali Tanda dan Penyebab Terjadinya Tampek pada Anak, Jangan Disepelekan Moms
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR