Nakita.id - Tanggal 29 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Lanjut Usia Nasional.
Di Hari Lanjut Usia Nasional 2023 kemarin (29/5/2023), Nestlé Health Science (NHS) Boost Optimum bersama dengan Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI) meluncurkan Gerakan Senam Sehat Lansia.
Selain itu, ada pula sesi talkshow yang dihadiri oleh banyak pakar yang mendukung pentingnya beraktivitas secara rutin bagi lansia di Hari Lanjut Usia Nasional 2023 ini.
Salah satunya Minati Atmanegara yang menyampaikan rekomendasi olahraga lansia yang cocok dicoba mulai dari sekarang.
Menurut Minati, salah satu olahraga yang bisa dicoba untuk para lansia adalah senam.
"Saya kebetulan memang ada studio, dimana saya yang memimpin senam khusus wanita. Untuk semua usia, termasuk lansia," kata Minata dalam Jumpa Pers: Nestlé Health Science Luncurkan Gerakan Senam Sehat Lansia bersama PERGEMI.
"Pergerakannya kurang lebih sama, walau ada perkembangan-perkembangan gerak. Tetapi, betul-betul sesuai dengan kemampuan masing-masing," lanjut publik figur sekaligus motivator kesehatan ini.
Atau, dalam arti lain, tak ada satu pun gerakan yang memang harus dipaksakan terhadap seseorang.
"Karena ini sifatnya sangat individual, tergantung aktivitas dia setiap hari, apa yang biasa dia lakukan. Jadi, kita harus betul-betul menyesuaikan diri untuk pergerakannya," terang Minati.
Minati menyampaikan, di studio miliknya terdapat kegiatan senam body performance yang rutin diberikan dan betul-betul disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu.
Minati bercerita bahwa dirinya melakukan olahraga kecil-kecilan setiap paginya selama 30-60 menit.
Baca Juga: Kenali Kegiatan Posyandu Lansia dan Penyuluhan yang Didapatkan
"Saya lakukan hampir setiap hari selama satu jam, karena itu kebutuhan badan saya. Tetapi, kalau saya sedang ada aktivitas syuting, saya lakukan (olahraga) di rumah dan bukan di studio. Itu saya lakukan pagi-pagi sebelum beraktivitas," ucapnya.
Untuk olahraganya mulai dari stretching hingga pernapasan.
"Dan, itu tadi, semua dilakukan dengan sikap tubuh yang baik. Tidak ada sikap membungkuk. Semuanya dilakukan dengan sikap tubuh yang baik dan benar. Sehingga, kita nanti menjadi terbiasa mempergunakan sikap tubuh yang baik dan benar, berapa pun usia kita," kata Minati berpesan.
Selain penerapan pola hidup aktif, lansia juga perlu menerapkan pola makan bergizi untuk membantu meningkatkan massa otot, kekuatan otot, dan performa fisik. Untuk itu, diperlukan makanan yang tinggi protein, energi, hingga zat gizi mikro (vitamin dan mineral)
Salah satunya dengan mengonsumsi whey, protein berkualitas tinggi dan lengkap, dengan profil asam amino yang kaya. Juga, leusin yang memiliki fungsi langsung terhadap kesehatan otot, pertumbuhan massa otot, serta mencegah pengecilan otot yang kerap terjadi seiring dengan pertambahan usia.
"Nestlé Health Science hadir untuk memberdayakan kehidupan yang lebih sehat melalui gizi. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi whey, disertai dengan melakukan olahraga/gerakan ringan pada lansia dapat meningkatkan massa otot, kekuatan otot, dan performa fisik," terang dr. Yulia Megawati.
"Salah satu produk kami, BOOST Optimum mengandung kebaikan protein whey yang telah terbukti secara klinis dapat meningkatkan kekuatan otot dalam enam minggu," lanjut dr. Yulia selaku Marketing Manager Nestlé Health Science.
Dalam kesempatan yang sama pula, diluncurkan Gerakan Senam Sehat (GSS) Lansia yang merupakan tindak lanjut dari program '4 Sehat, 5 Bahagia'. Program GSS Lansia ini telah diinisiasi sejak tahun lalu, dengan harapan dapat mendorong kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya penerapan gaya hidup aktif bagi para lansia di Indonesia.
"Kami senang dapat kembali berkolaborasi dengan PERGEMI untuk menghadirkan Gerakan Senam Sehat Lansia yang bertujuan untuk memberi panduan kepada para lansia untuk tetap aktif menjaga kesehatan fisik mereka," ujar Sufintri Rahayu, Direktur Corporate Affairs Nestlé Indonesia.
"Hal ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen Nestlé Indonesia bagi individu dan keluarga, di mana kami senantiasa berupaya menginspirasi masyarakat, dalam kesempatan ini ialah para lansia, untuk menerapkan pola hidup sehat dan aktif," lanjut Sufintri.
Baca Juga: Mengenal Lebih dalam Peran Posyandu Remaja, Balita dan Lansia
Sementara itu, Ketua Umum PB PERGEMI Dr. dr. Nina Kemala Sari, Sp.PD-KGer, MPH menyampaikan bahwa pengelolaan kesehatan lansia tidak hanya berfokus pada penyakit saya.
Tetapi juga, pada optimalisasi kapasitas intrinsik prioritas yang perlu dideteksi mulai dari tingkat komunitas, yakni kapasitas kognitif, kapasitas mobilitas, status gizi, fungsi penglihatan dan pendengaran, serta kapasitas mental.
"Keenam kapasitas intrinsik prioritas ini saling terkait satu sama lain," ucap dr. Nina dengan tegas.
Selain empat prinsip kesehatan seperti pola makan bergizi, olahraga teratur, kebersihan lingkungan, dan istirahat yang cukup, hal lain yang penting bagi lansia adalah mendorong mereka untuk tetap bahagia di usia lanjut.
Pasalnya, kebahagiaan dapat membantu para lansia untuk dapat terus aktif terhubung pada keluarga dan teman.
Aktivitas seperti jalan-jalan, berkumpul, atau bermain dengan cucu dapat menjadi contoh untuk menstimulasi kebahagiaan pada lansia.
GSS Lansia dirancang tak hanya untuk lansia, melainkan juga untuk orang dewasa yang ingin terhindar dari sarkopenia.
NHS Boost Optimum berharap dapat menginspirasi masyarakat bahwa dengan tubuh yang kuat dan jiwa yang sehat, penuaan bukanlah suatu halangan untuk berbahagia di usia senja.
"Melalui inisiasi ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam membangun budaya baru, yaitu generasi lansia yang bersemangat menikmati hidup dengan menerapkan pola, hidup sehat, dan aktif," tutup dr. Yulia.
Baca Juga: Program Kesehatan Posyandu Lansia Demi Masyarakat Sehat, Kapan Saja Jadwal Pelaksanaannya?
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR