- Adanya riwayat kekerasan dalam rumah tangga atau penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan.
Gebrak pada bayi dapat mengakibatkan sejumlah bahaya serius, termasuk:
- Cedera otak: gebrak yang keras dapat menyebabkan perdarahan otak, memar otak, atau kerusakan saraf yang dapat mengakibatkan kelumpuhan, keterlambatan perkembangan, atau cacat mental.
- Cedera tulang: bayi yang mengalami gebrak yang keras dapat mengalami patah tulang atau kerusakan pada tulang belakang.
- Kerusakan pada organ dalam: goncangan yang kuat dapat menyebabkan kerusakan pada organ dalam bayi, seperti hati, ginjal, atau paru-paru.
- Kematian bayi: gebrak yang sangat keras atau berulang-ulang dapat menyebabkan kematian bayi akibat cedera serius pada otak atau organ vital.
Melindungi bayi dari bahaya gebrak adalah tanggung jawab semua orang yang terlibat dalam perawatan bayi. Berikut ini adalah beberapa langkah pencegahan yang perlu diperhatikan:
- Edukasi: orang tua dan pengasuh bayi harus mendapatkan pengetahuan yang memadai tentang perawatan bayi yang benar, termasuk cara menangani bayi dengan lembut dan aman.
- Kesabaran dan perhatian: orang tua atau pengasuh bayi harus menghindari tindakan kasar atau tergesa-gesa saat menangani bayi. Mereka harus tetap tenang, sabar, dan memberikan perhatian penuh pada bayi.
- Lingkungan yang aman: pastikan lingkungan sekitar bayi aman dari potensi bahaya, seperti benda-benda yang tajam, permukaan yang keras, atau mainan yang tidak aman.
- Dukungan emosional: penting bagi orang tua atau pengasuh bayi untuk mencari dukungan emosional ketika merasa tertekan atau stres. Ini dapat membantu mengurangi risiko tindakan yang tidak aman terhadap bayi.
Baca Juga: Mitos atau Fakta Bayi Tidak Boleh Keluar Rumah Sebelum Usia 40 Hari? Simak Penjelasannya di Sini!
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR