Jika bayi terinfeksi bakteri Clostridium botulinum dari madu, gejalanya mungkin termasuk kelemahan otot, kesulitan bernapas, kejang, kelesuan, sulit makan dan minum, serta gangguan pada fungsi usus.
Gejala ini dapat berkembang secara bertahap dan memerlukan perawatan medis segera.
Botulisme pada bayi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan sistem saraf, gangguan pernapasan, kelemahan otot yang berkepanjangan, dan gangguan nutrisi.
Kondisi ini memerlukan perawatan medis intensif dan dapat berdampak jangka panjang pada perkembangan dan kesehatan bayi.
Selain botulisme, madu juga dapat menjadi sumber lain penyakit pada bayi, seperti infeksi bakteri lainnya.
Madu yang tidak disimpan atau diproses dengan benar dapat mengandung bakteri seperti Salmonella atau E. coli, yang dapat menyebabkan keracunan makanan dan infeksi saluran pencernaan pada bayi yang rentan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar bayi di bawah usia satu tahun tidak diberikan madu sebagai tambahan makanan.
Ini termasuk penggunaan madu dalam makanan bayi, sereal, atau minuman lainnya.
Selain makanan yang secara jelas mengandung madu, seperti produk sarapan sereal, permen, atau minuman manis, ada juga produk lain yang mungkin mengandung madu dalam jumlah kecil, seperti roti atau makanan penutup.
Penting untuk membaca label dengan cermat dan menghindari memberikan produk semacam itu pada bayi Moms.
Penting bagi para orang tua dan pengasuh untuk terus meningkatkan edukasi dan kesadaran mengenai bahaya bayi minum madu.
Baca Juga: Tidak Selalu Bermanfaat, Ahli Sebut Madu Malah Bisa Membuat Bayi Mengalami Hal Mengerikan Ini
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR