Resistensi insulin, misalnya, adalah kondisi di mana tubuh anak tidak merespons insulin dengan baik, yang dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan berisiko mengembangkan diabetes tipe 2.
Gangguan metabolik lainnya yang terkait dengan obesitas pada anak termasuk sindrom ovarium polikistik (SOP) pada anak perempuan dan peningkatan lemak hati.
Obesitas dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Beban berlebih pada tulang dan sendi dapat menyebabkan masalah ortopedi seperti sakit punggung, kelainan postur, dan risiko cedera yang lebih tinggi.
Selain itu, obesitas juga dapat mempengaruhi perkembangan motorik dan kemampuan fisik anak, menghambat keterampilan motorik halus dan kasar serta mengurangi daya tahan dan kebugaran fisik mereka.
Anak yang mengalami obesitas cenderung mengalami penurunan kualitas hidup.
Mereka mungkin menghadapi keterbatasan fisik yang membatasi partisipasi dalam kegiatan olahraga, permainan, dan aktivitas fisik lainnya.
Mereka juga mungkin menghadapi hambatan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kesulitan dalam menemukan pakaian yang pas, mobilitas yang terbatas, dan penurunan tingkat energi.
Hal ini dapat berdampak negatif pada kebahagiaan dan kepercayaan diri anak, serta menghambat kemampuan mereka untuk mengikuti kegiatan sosial dan belajar di sekolah.
Anak yang mengalami obesitas cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar gadget, seperti televisi, komputer, atau smartphone.
Ketergantungan pada gadget ini dapat mengarah pada gaya hidup yang tidak aktif dan kurangnya aktivitas fisik.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR