Nakita.id - Setiap orangtua tentu menginginkan tumbuh kembang anaknya menjadi optimal.
Namun sayangnya, masalah tumbuh kembang anak di Indonesia masih marak hingga saat ini.
Salah satunya adalah stunting yang dapat menghambat tumbuh kembang anak, dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Hal ini dikarenakan kurang pengetahuan atau kesadaran orangtua akan pentingnya mencegah stunting sejak dini, yakni di 1000 HPK (hari pertama kehidupan).
Sebagai seorang ahli gizi di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan, Hana Safarina, S.Gz kerap menekankan bahaya stunting terhadap tumbuh kembang anak.
Ditambah, stunting menjadi salah satu masalah yang ditangani di puskesmas tempatnya bekerja.
"Selain itu, sebagai nutrisionis di puskesmas, kami juga menangani masalah gizi lainnya seperti gizi buruk, gizi kurang, ibu hamil dengan kurang energi kronik, ibu hamil dengan anemia, juga konsultasi gizi penyakit degeneratif. Seperti diabetes melitus dan hipertensi," ungkap Hana saat diwawancarai eksklusif oleh Nakita, Senin (19/6/2023).
Pastinya Moms dan Dads penasaran kan apa yang membuat ahli gizi ini terdorong melakukan hal tersebut, juga kontribusi-kontribusi yang telah dilakukannya untuk menekan angka stunting di Indonesia.
Tanpa berlama-lama, langsung saja simak perjalanan Hana Safarina, S.Gz menjadi ahli gizi, pemahamannya terkait masalah stunting di Indonesia, juga berbagai kontribusi yang telah dilakukannya berikut ini.
Menurut cerita Hana, dirinya memang sedari awal memiliki passion (minat) di bidang kesehatan, sehingga hal inilah yang membuatnya masuk kuliah mengambil jurusan di rumpun kesehatan.
"Dan alhamdulillah, lulus diterima di POLTEKKES Jurusan Gizi, karena tertarik juga dengan ilmu gizi yang sangat bermanfaat. Tidak hanya untuk masyarakat umum, tapi untuk diri sendiri dan keluarga," tutur Hana.
Baca Juga: Berperan Sama: Peran Ayah untuk Mencegah Stunting pada Si Kecil
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR