Dalam perawatan prenatal, dokter akan memeriksa tanda-tanda ketuban pecah dini dan memberikan nasihat tentang cara mencegahnya.
Beberapa faktor risiko yang terkait dengan ketuban pecah sebelum waktunya adalah merokok, konsumsi alkohol, kehamilan remaja, tekanan darah tinggi, dan infeksi saluran kemih.
Menghindari faktor-faktor risiko ini dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya ketuban pecah sebelum bayi lahir.
Kehamilan yang sehat membutuhkan istirahat yang cukup.
Memperhatikan pola tidur yang baik dan menghindari kelelahan berlebihan dapat membantu menjaga kestabilan selaput ketuban.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hubungan seksual selama kehamilan dapat meningkatkan risiko ketuban pecah sebelum waktunya.
Jika Moms memiliki riwayat ketuban pecah sebelum bayi lahir, berkonsultasilah dengan dokter kandungan untuk mengetahui langkah-langkah yang aman dan sesuai.
Jika Moms mengalami tanda-tanda ketuban pecah sebelum waktunya, seperti aliran cairan yang tidak normal dari vagina atau kontraksi, segera hubungi dokter kandungan.
Mengidentifikasi dan mengobati ketuban pecah sebelum waktunya dengan cepat dapat membantu mengurangi risiko komplikasi.
Nah, itu tadi informasi lengkap mengenai bahaya ketuban pecah sebelum bayi lahir dan langkah-langkah pencegahannya. Semoga informasi diatas benar-benar membantu ya, Moms.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Bahaya Pecah Ketuban Dini Bagi Ibu Hamil dan Kondisi Janin, Bisa Menyebabkan Apa?
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR