Nakita.id - Sebagai ibu baru, Moms wajib mempelajari beragam jenis BAB bayi yang mungkin terjadi seiring waktu.
Termasuk salah satunya BAB bayi yang berbau seperti telur busuk.
Moms harus tahu, melansir Focus On Your Child, BAB bayi yang bau seperti telur busuk disebabkan oleh adanya peningkatan senyawa belerang yang biasanya ditemukan di dalam kotoran.
Ada beberapa faktor penyebab yang memicu terjadinya masalah ini, Moms.
Apa saja? Yuk, cari tahu selengkapnya dalam artikel berikut!
Moms harus ingat, apa yang Moms makan dan minum akan sedikit berpengaruh pada kualitas ASI itu sendiri.
Sehingga terkadang, mengonsumsi makanan yang membuat Si Kecil sensitif atau belum terbiasa akan membuat perubahan sementara terhadap kotoran yang dikeluarkannya.
Untuk mencegah BAB bayi berbau seperti telur busuk, hindarilah makanan yang tinggi belerang.
Diantaranya adalah telur, susu dan produk turunannya, daging merah, brokoli, kubis, hingga kale.
Ketika Si Kecil memulai MPASI, sistem pencernaannya juga mulai menerima nutrisi dengan cara yang berbeda.
Tak seperti ASI yang mudah dicerna, MPASI terkadang memiliki nutrisi yang sulit atau mustahil dicerna, seperti serat.
Baca Juga: Jangan Sampai Moms Lewatkan Tanda-tanda BAB Bayi Tidak Cocok Susu Formula di Sini
Namun Moms tak perlu terlalu khawatir, karena tubuh bayi sedang bekerja lebih keras dari biasanya untuk memecah nutrisi sehingga dapat diserap dengan mudah.
Selain itu, bayi yang pertama kali dikenalkan MPASi juga membutuhkan waktu dan usaha lebih untuk mencerna makanannya.
Percaya atau tidak? BAB bayi juga bisa berbau seperti telur busuk akibat mikrobioma usus yang berkembang di dalam Si Kecil.
Moms harus tahu, sebelum lahir, bayi belum memiliki mikrobioma di dalamnya.
Hal inilah yang membuat kenapa beberapa kotoran pertama bayi baru lahir biasanya tidak memiliki bau yang kuat atau mencolok.
Namun, selama dan segera setelah lahir, perpindahan beberapa bakteri menguntungkan dari orangtua ke bayi terjadi melalui menyusui dan paparan mikrobioma dari vagina ibunya.
Lalu, jenis bakteri ini membentuk koloni di kulit bayi juga di usus, hidung, dan mulut.
Jenis bakteri ini akan membantu Si Kecil mencerna makanan, mensintesis vitamin dan asam amino, serta mencegah bakteri jahat yang menyerang sistem kekebalan tubuhnya.
Meski begitu, jenis bakteri ini sering menghasilkan senyawa berbau sebagai produk sampingan dari proses metabolisme yang terjadi.
Walau tidak berbahaya, proses pertumbuhan bakteri baik yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan berat badan dan malnutrisi.
Penyebab BAB bayi bau seperti telur busuk berikutnya ini juga perlu Moms perhatikan.
Baca Juga: BAB Bayi 2 Bulan Warna Hijau dan Encer, Normalkah? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Moms harus tahu, bayi dengan intoleransi laktosa seringkali memiliki BAB yang encer dan berbau seperti telur busuk karena penumpukan laktosa di ususnya.
Selain BAB bayi yang berbau busuk, bayi dengan intoleransi laktosa juga dapat menunjukkan tanda-tanda lain.
Seperti ruam di sekitar bibir dan mulut, pilek, tenggorokan gatal, muntah-muntah, perut mulas, hingga diare.
Cara terbaik yang bisa Moms lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter laktasi atau dokter spesialis anak.
Moms mungkin disarankan untuk mengatur waktu antara menyusui dan menggunakan susu formula yang cocok untuk Si Kecil.
Namun dalam kasus yang lebih parah, Moms mungkin diminta beralih ke susu formula sensitif atau khusus alergen untuk memastikan tumbuh kembang Si Kecil berjalan optimal.
Penyebab BAB bayi bau seperti telur busuk yang terakhir bisa jadi oleh adanya infeksi yang diderita Si Kecil.
Baik itu infeksi jamur/parasit, virus, hingga bakteri yang masuk melalui makanan, air, hingga permukaan sekitar (mainan, meja, kenop pintu).
Selain BAB-nya yang berbau busuk, infeksi juga dapat menyebabkan Si Kecil mengalami gejala-gejala seperti diare berair, kotoran berminyak, berwarna pucat, dan terkadang berlumuran darah.
Kemudian, bisa juga disertai demam, muntah, dan kurang makan makanan bernutrisi seimbang.
Maka dari itu, Moms harus segera membawanya ke dokter terdekat untuk ditangani dan diobati sesuai kondisi Si Kecil.
Baca Juga: Simak Apa Arti BAB Bayi Berbusa dan Cara Mengatasinya di Sini
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR