Perlu diketahui, seorang perempuan dilahirkan dengan dua hingga empat juta sel telur.
Tetapi memasuki masa pubertas, hanya akan tersisa sekita 400.000 sel telur saja.
Dan kemudian dari tahun ke tahun, perempuan akan terus kehilangan sekitar 350 sel telur melalui ovulasi.
Sehingga semakin bertambahnya usua perempuan, akan semakin sulit mengalami ovulasi atau pembuahan.
Sementara itu mengutip dari DailyMail, perempuan akan semakin berisiko ketika menunda kehamilannya.
Hal ini diungkapkan oleh Profesor Ulla Waldenstrom.
Menurutnya, terjadinya peningkatan risiko dari efek negatif kehamilan di usia 30-34 tahun ini membuat perempuan tersebut semakin besar mengalami kelebihan berat badan dan diabetes.
Para peneliti dari Karolinska Institute di Stockholm dan University of Bergen ini melakukan penelitian menggunakan data satu juta ibu yang pertama kali hamil di Swedia dan Norwegia.
Oleh sebab itu, sebaiknya jangan menunda kehamilan hingga usia 30 tahun.
Ada baiknya Moms dan pasangan memiliki anak di usia produktif yakni di bawah 30 tahun.
Baca Juga: Jenis KB Untuk Menunda Kehamilan Bagi Pengantin Baru, Pilih Alat Kontrasepsi yang Tepat!
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR