Andre juga menjelaskan, pasca bergabung dengan Tjufoo, Cypruz akhirnya dibantu menemukan blindspot penjualan berdasarkan data-driven insight dan expertise yang dimiliki, sehingga pengambilan keputusan bisa lebih objektif dan tepat sasaran.
"Produk kitchenware Cypruz sangat beragam bahkan mencapai 1000 SKU.
Namun, Tjufoo justru melihat fakta tersebut riskan melemahkan pemasaran dan brand awareness," ungkap Andre.
"Oleh karenanya, Tjufoo pun memberikan rekomendasi produk unggulan yang perlu menjadi fokus berdasarkan data-driven insight minat konsumen.
Di Tjufoo, yang kami cari bukan investasi, melainkan tim ahli yang berpengalaman membesarkan brand secara global," lanjutnya menceritakan.
Sebagai CEO & Co-Founder Tjufoo, TJ Tham mengungkap peran sentral Tjufoo sebagai brand agregator bagi brand lokal adalah memberikan sudut pandang yang strategis dan objektif untuk pertumbuhan bisnis yang lebih terukur (tangible growth).
Sekaligus, membuka jalur distribusi online-to-offline (O2O) yang menjadi masa depan perdagangan ritel.
"Landscape commerce saat ini hingga ke depannya sangat dinamis.
Dengan bergabung bersama kami, brand lokal potensial dapat fokus mengembangkan bisnis dari sisi produk.
Sementara, kami membantu memberikan sudut pandang strategi bisnis dengan mempertimbangkan landscape nasional, regional, maupun global," ungkap TJ.
"Sinergi ini membuat brand lokal dapat lebih objektif dalam menyusun strategi, termasuk dengan mengoptimalkan strategi online-to-offline (O2O) di momen kebangkitan ritel demi menguatkan brand presence dan diversifikasi saluran penjualan," lanjutnya lagi.
Baca Juga: Libur Sekolah Telah Tiba, Cek Rekomendasi Tempat Aesthetic di Jakarta yang Cocok untuk Bikin Konten
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR