Nakita.id - Simak biaya sunat di Puskesmas mulai dari bayi hingga dewasa!
Sunat adalah prosedur pembedahan yang umum dilakukan pada bayi laki-laki untuk mengangkat kulup atau selaput yang melindungi kepala penis.
Banyak orang tua memilih untuk melakukan sunat pada anak-anak mereka karena alasan agama, tradisi, atau kesehatan.
Salah satu tempat yang sering digunakan untuk melakukan sunat adalah Puskesmas, atau Pusat Kesehatan Masyarakat, yang merupakan fasilitas kesehatan pemerintah yang memberikan pelayanan medis dasar kepada masyarakat.
Biaya sunat di Puskesmas dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti lokasi geografis, fasilitas, dan kebijakan masing-masing Puskesmas.
Biasanya, biaya sunat di Puskesmas lebih terjangkau dibandingkan dengan fasilitas kesehatan swasta.
Namun, tetap penting untuk melakukan pengecekan terkait biaya dengan Puskesmas yang bersangkutan sebelum memutuskan untuk melakukan sunat.
Untuk bayi, biaya sunat di Puskesmas mungkin mencakup prosedur medis, obat-obatan, perawatan luka pasca-operasi, dan pemeriksaan tindak lanjut.
Biaya ini dapat berbeda jika sunat dilakukan pada anak-anak atau dewasa, karena perlakuan medis dan perawatan yang diberikan mungkin berbeda.
Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah kisaran biaya sunat di Puskesmas mulai dari bayi hingga dewasa.
1. Bayi
Baca Juga: Daftar Biaya Sunat di Rumah Sakit Jakarta untuk Bayi hingga Orang Dewasa
Sunat bayi di Puskesmas dikenai biaya mulai dari Rp600.000-Rp800.000.
2. Anak-anak
Yang masuk kategori anak-anak adalah si Kecil yang berusia 1-12 tahun.
Anak-anak usia ii dikenai biaya mulai dari Rp650.000-Rp820.000.
3. Remaja dan dewasa
Kategori remaja adalah yang berusia 15 tahun ke atas.
Biaya sunat di Puskesmas untuk kategori ini adalah Rp900.000-Rp1 juta.
Melansir Kompas dari Mayo Clinic, berikut adalah manfaat sunat yang harus diketahui oleh anak dan orang tua:
1. Mudah membersihkan organ intim
Sunat membuat penis lebih mudah untuk dibersihkan.
Ini karena kulup yang belum disunat akan lebih berisiko tertumpuk kotoran, bakteri dan jamur yang sulit dibersihkan.
Baca Juga: Biaya Sunat Bayi Perempuan di Bidan, Terbaru 2023
Jika demikian, organ intim juga akan lebih rentan mengalami infeksi karena kotoran tertumpuk.
2. Mencegah infeksi saluran kencing
Pria yang tidak disunat lebih rentan mengalami infeksi saluran kencing.
Penyakit ini terbilang berbahaya karena bisa memicu infeksi ginjal apabila tidak ditangani dengan tepat.
Sunat terbukti menghindarkan dari penyakit tersebut.
3. Menurunkan risiko infeksi menular seksual
Laki-laki yang disunat memiliki risiko penyakit menular seksual lebih rendah ketimbang yang tidak disunat.
Infeksi menular seksual yang bisa dialami oleh pria antara lain sifilis, herpes dan HIV.
Dengan melakukan sunat, risiko terkena penyakit tersebut juga berkurang.
4. Mencegah peradangan di kepala penis
Kulup atau kepala penis yang tidak disunat sangat rawan mengalami peradangan.
Baca Juga: Rincian Biaya Sunat Laser di Rumah Sunat Jakarta Lengkap dengan Kelebihan dan Kekurangannya
Hal ini disebabkan kulup kulit sulit kembali ke posisi semula jika ditarik atau menegang.
5. Mencegah kanker penis
Laki-laki yang melakukan sunat akan lebih kecil risikonya untuk mengidap kanker penis ketimbang mereka yang tidak.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR