Nakita.id – Salah satu yang identik dari Hari Iduladha adalah hewan kurban.
Ya, biasanya setelah salat Iduladha, penyembelihan hewan kurban akan dilaksanakan.
Apabila Dads menjadi salah satu panitia yang bertugas menyembelih, jangan sampai lupa membaca niat dan doanya.
Pastikan juga tata cara penyembelihan tepat sesuai syariat Islam.
Lantas, bagaimana bacaan doa menyembelih hewan kurban dan tata caranya? Berikut ini penjelasannya.
Melansir dari TribunKaltim, bacaan doa diawali dengan takbir, Allahu Akbar.
Kemudian, diikuti bacaan "Hadza minka wa laka." (HR. Abu Daud) atau "Hadza minka wa laka 'anni atau 'an fulan (disebutkan nama shahibul kurban).
Bisa juga dengan melafalkan doa agar diterima kurbannya, "Allahumma taqabbal minni atau min fulan (disebutkan nama shahibul kurban)".
Doa lain yang juga dapat dibaca:
ِسْمِ اللَّه اللَّهُمَّ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ، هَذَا عَنِّي
Artinya, "Dengan nama Allah dan Allah Mahabesar. Ya Allah, karunia ini dariMu dan untukMu. Ya Allah terimalah (kurban ini) dariku," (HR Muslim dan al Baihaqi).
Baca Juga: Jelang Iduladha, Berikut Panduan Memilih Hewan Kurban yang Baik
Lalu, kapan doa tersebut dibaca dan bagaimana cara penyembelihannya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah.
Ketika menyembelih hewan kurban, alat sembelih yang digunakan haruslah tajam agar tidak terlalu menyakiti hewan kurban.
Ucapkan basmalah (bismillahir rahmanir rahim).
Lalu, membaca shalawat nabi (allahumma shalli ala sayyidina Muhammad, wa ala ali sayyidina Muhammad).
Langkah selanjutnya adalah menghadapkan hewan kurban ke arah kiblat, dan orang yang menyembelih juga harus menghadap kiblat.
Hewan kurban dibaringkan di atas lambung sebelah kiri, dan posisi lehernya yang menghadap kiblat.
Selanjutnya, membaca takbir sebanyak tiga kali dan tahmid satu kali.
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ
Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamd
Artinya, “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi-Mu.”
إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ عَنْ مُحَمَّدٍ وَأُمَّتِهِ
Baca Juga: Jangan Salah Pilih! Inilah 9 Syarat Penting Hewan Kurban untuk Iduladha yang Wajib Diketahui
Artinya: "Sesungguhhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan tulus ikhlas dan menyerahkan diri dan aku bukanlah golongan orang-orang musyrik.Sesungguhnya shalatku, pengabdianku, hidupku dan matiku adalah untuk Allah Dzat yang menguasai alam semesta.
Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan demikian aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang muslim. Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, ya Allah (kurban ini) dari-Mu dan untukMu dan dari ....(sebutkan nama shahibul kurban)," (HR Abu Dawud)."
Doa menyembelih hewan kurban untuk tujuh orang:
"Hadza minka wa laka." (HR. Abu Daud) atau "Hadza minka wa laka 'anni atau 'an fulan (disebutkan nama shahibul kurban).
Bisa juga dengan melafalkan doa agar diterima kurbannya, "Allahumma taqabbal minni atau min fulan (disebutkan nama shahibul kurban)".
Doa lain yang juga dapat dibaca:
ِسْمِ اللَّه اللَّهُمَّ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ، هَذَا عَنِّي
Artinya, "Dengan nama Allah dan Allah Mahabesar. Ya Allah, karunia ini dariMu dan untukMu. Ya Allah terimalah (kurban ini) dariku," (HR Muslim dan al Baihaqi).
Kemudian, mulai menyembelih hewan kurban dengan cara memotong urat nadi yang ada di leher.
Orang yang menyembelih kurban diutamakan adalah orang yang berkurban atau shahibul kurban. Jika orang yang berkurban berhalangan hadir, maka bisa diwakilkan oleh orang lain.
Nah, itu dia Dads bacaan doa dan tata cara menyembelih hewan kurban saat Iduladha.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul “Doa Menyembelih Hewan Kurban untuk Orang Lain Bahasa Arab saat Idul Adha dan Tata Cara Penyembelihan”.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR