Meski demikian, kejang demam sering dikaitkan dengan risiko epilepsi pada anak.
Padahal, kedua penyakit ini merupakan dua kondisi yang berbeda.
Tak sama dengan kejang demam, kejang pada epilepsi tidak disebabkan oleh demam, melainkan gangguan aktivitas di otak.
Menurut penelitian, risiko epilepsi memang dapat meningkat sebesar 5–10% pada anak penderita kejang demam dengan kondisi berikut ini:
- Kejang demam kompleks
- Gangguan perkembangan saraf dan otak
- Riwayat epilepsi di keluarga
Jika Moms melihat anak mengalami sejumlah gejala-gejala kejang demam seperti yang disebutkan di atas, segera lakukan langkah penanganan kejang demam secara cepat.
Pastikan Moms tidak panik dan tetap tenang ketika mempraktikkannya.
1. Letakkan anak di tempat yang datar, luas, dan bebas, sehingga anak tidak akan terbentur atau tertimpa benda tertentu saat mengalami kejang. Segera singkirkan benda yang berbahaya di sekitarnya.
2. Baringkan dalam posisi miring agar anak tidak tersedak oleh air liur atau muntahan.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR