Nakita.id - Stunting merupakan masalah kesehatan yang serius di banyak negara, termasuk di Indonesia.
Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak terhambat akibat kekurangan gizi dan nutrisi pada periode pertumbuhan yang kritis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan anak, mulai dari konsepsi hingga dua tahun pertama.
Stunting dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan, pendidikan, dan produktivitas anak di kemudian hari.
Untuk mencegah stunting, seorang Dads yang berperan sama sangatlah penting.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa Dads berperan sama sangat signifikan dalam mencegah stunting dan langkah-langkah yang dapat diambil oleh seorang ayah untuk mengatasi masalah ini.
Pertama-tama, dukungan emosional dan finansial seorang ayah sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi anak.
Ayah dapat berperan aktif dalam memastikan keluarga memiliki akses ke makanan bergizi dan mencukupi.
Ayah juga dapat membantu dalam merencanakan anggaran keluarga untuk memastikan bahwa gizi dan nutrisi anak tidak terabaikan.
Dengan memastikan kecukupan gizi dan nutrisi, ayah dapat membantu mencegah stunting pada anak.
Selain itu, ayah juga memiliki peran penting dalam mendukung ibu dalam memberikan ASI (Air Susu Ibu) eksklusif kepada bayi.
Ayah dapat membantu dengan memahami manfaat ASI, memberikan dukungan moral dan emosional kepada ibu, serta membantu dalam mengatasi hambatan dan tantangan yang mungkin dihadapi dalam memberikan ASI.
Baca Juga: Berperan Sama Mengajak Anak Memasak Bersama, Inilah Manfaatnya untuk Tumbuh Kembangnya
ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan anak sangat penting untuk memberikan nutrisi yang optimal dan melindungi bayi dari infeksi, sehingga membantu mencegah stunting.
Selanjutnya, ayah dapat memainkan peran aktif dalam pemenuhan gizi anak melalui pemilihan makanan sehat.
Ayah dapat terlibat dalam membeli dan memasak makanan bergizi untuk keluarga.
Ayah dapat memberikan contoh yang baik dengan mengonsumsi makanan sehat dan mendidik anak tentang pentingnya makan makanan bergizi.
Ayah juga dapat mengenalkan variasi makanan yang sehat kepada anak dan membantu mereka untuk mengembangkan kebiasaan makan yang baik.
Selain itu, ayah dapat terlibat dalam pengasuhan anak dengan memberikan perhatian yang cukup terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
Ayah dapat mengamati tanda-tanda stunting seperti pertumbuhan yang lambat, berat badan yang tidak sesuai dengan usia, atau perkembangan motorik yang terhambat.
Jika ayah mencurigai adanya masalah pertumbuhan, ia dapat segera berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan evaluasi dan perawatan yang diperlukan.
Selain tindakan langsung dalam pemenuhan gizi dan pengasuhan anak, ayah juga dapat berperan dalam mengedukasi diri dan orang lain tentang pentingnya mencegah stunting.
Ayah dapat menjadi advokat dalam komunitasnya, berbagi pengetahuan dan informasi tentang stunting, serta mengajak orang lain untuk ikut berperan dalam mencegah stunting.
Ayah juga dapat terlibat dalam program-program pendidikan kesehatan di sekolah atau komunitas untuk meningkatkan kesadaran akan stunting dan pentingnya gizi yang baik.
Baca Juga: Tak Hanya Dapat Berperan Sama, Ternyata Ini Manfaat Suami juga Ikut Membersihkan Rumah
Selain itu, ayah juga dapat berperan dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan stimulatif bagi tumbuh kembang anak.
Ayah dapat memberikan perhatian, kasih sayang, dan interaksi yang positif dengan anak.
Ayah dapat terlibat dalam kegiatan bermain bersama anak, membacakan cerita, atau mengajak anak untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang bermanfaat untuk perkembangan mereka.
Lingkungan yang kaya akan stimulasi dan interaksi positif dapat membantu meningkatkan perkembangan kognitif dan emosional anak, yang juga berperan dalam mencegah stunting.
Penting bagi seorang ayah untuk menyadari bahwa peran mereka dalam mencegah stunting tidak bisa diremehkan.
Dengan kesadaran, pengetahuan, dan tindakan yang tepat, ayah dapat berkontribusi secara signifikan dalam mencegah stunting dan memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bagi anak-anak mereka.
Dalam menghadapi masalah stunting, kolaborasi antara ayah dan ibu sangatlah penting.
Keduanya harus saling mendukung dan bekerja sama untuk memastikan kebutuhan gizi dan nutrisi anak terpenuhi.
Komunikasi yang terbuka dan kerjasama dalam mengambil keputusan terkait gizi anak merupakan kunci dalam mencegah stunting. Dalam kesimpulan, peran seorang ayah dalam mencegah stunting sangatlah penting.
Dukungan emosional, dukungan finansial, pengedukasian, peran aktif dalam pemenuhan gizi, dan penciptaan lingkungan yang sehat dan stimulatif adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh seorang ayah.
Dengan berperan aktif dalam mencegah stunting, ayah dapat memberikan kontribusi positif dalam memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bagi anak-anak mereka, dan membangun generasi yang sehat dan kuat di masa depan.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR