Nakita. id - Penulis dan akademisi Intan Paramaditha bersama Penerbit Gramedia Pustaka Utama meluncurkan novel terbaru berjudul Malam Seribu Jahanam.
Sebagai seorang penulis, Intan Paramaditha dikenal akan karya-karyanya yang mengangkat topik feminisme dan isu-isu sosial politik dalam balutan sastra gotik.
Lewat kisah-kisah yang ia jalin dalam bentuk dongeng bernuansa horor, Intan mendekonstruksi pandangan dan karakter perempuan Indonesia di lingkup keluarga dan masyarakat, dalam konteks nasional dan global.
Resensi Novel Malam Seribu Jahanam
Novel Malam Seribu Jahanam dibuka dengan tragedi bom bunuh diri yang melibatkan satu keluarga.
Sejak awal, Intan telah “membuat kontrak” dengan pembaca, bahwa novel ini akan menampilkan isu kekerasan, radikalisme berbasis agama, dan masalah keluarga khas Indonesia.
Cerita pun mengalir tentang tiga saudara yang diramal oleh nenek mereka untuk menjadi: Pengelana, Penjaga, dan Pengantin.
Lewat cerita tiga kakak beradik ini, pembaca diajak untuk memeriksa kembali arti keluarga, persaudaraan, relasi kuasa, dan kelas dominan di struktur sosial dalam konteks kontribusinya terhadap budaya kekerasan.
Berbeda dari karya-karya Intan sebelumnya, Sihir Perempuan dan Gentayangan, nuansa horor dalam Malam Seribu Jahanam dihadirkan dengan lebih subtil dan mampu membangkitkan kecemasan.
“Horor merupakan ketakutan akan ketidaktahuan, dan sering kali kita takut akan hal-hal yang tidak kita ketahui tentang apa yang apa di dalam diri kita sendiri,” ujar Intan.
Peluncuran buku Malam Seribu Jahanam akan diadakan pada Sabtu, 8 Juli 2023 pukul 14.00-16.00 WIB di Cemara 6 Galeri, Menteng, Jakarta Pusat.
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR