"Karena apa? Ketika anaknya ini melakukan kesalahan, mungkin akan lebih ideal kalau cara mengoreksinya adalah dengan mengajaknya berdiskusi daripada mengkritiknya habis-habisan," ucap Mita.
"Atau, ketika misalnya mau menerapkan sesuatu, akan lebih baik jika membuat kesepakatan bersama dari awal daripada dilarang tiba-tiba," tambahnya.
Menurut psikolog anak ini, melarang anak secara tiba-tiba justru akan membuatnya tidak mengerti dan akhirnya menimbulkan pertentangan antar anak dengan orangtua.
Tips yang kedua ini memang perlu dijalankan oleh setiap orangtua.
"Apapun yang diterapkan, bentuk nilai yang mau diajarkan, value apa, pengasuhan seperti apa, pendisiplinan seperti apa, yang penting konsisten dan enggak berubah-ubah. Enggak beda-beda antar satu sama lain," pesan Mita.
"Itu rasanya bisa bantu untuk membuat anak juga belajar bahwa, 'Oh memang ada boundaries ya, ada aturan ya yang harus diikuti'," lanjutnya mengungkap.
Tips yang terakhir ini juga penting dilakukan, karena terkadang ada hal-hal yang tidak bisa dikontrol oleh orangtua.
"Misalnya, sekolah sudah oke, dipilihkan tempat bermain yang juga oke, tapi enggak tahu juga kalau misalnya tiba-tiba ketemu orang yang bicaranya enggak terlalu baik," ungkap Mita.
"Sebenarnya yang kaya begitu kan kemudian bisa dibahas atau didiskusikan bersama ya antara anak sama orangtua. Jadinya, orangtua kan juga belajar mana yang baik dan mana yang benar," kata Mita berpesan.
Yang terpenting, lanjut Mita, adalah anak tidak terlepas dari pendampingan orangtua.
Itu tadi pentingnya menjaga kesehatan mental anak dan remaja, termasuk dampaknya jika dibiarkan sekaligus beberapa tips menjaganya. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Hari Kesehatan Jiwa Sedunia: Kenali Masalah Kesehatan Mental Pada Anak yang Sering Terjadi
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR