Nakita.id - Anak boleh kok Moms main gadget, tapi harus ada batasannya.
Ya, ahli memberikan ketentuan batas maksimal anak main HP sesuai umur. Simak selengkapnya di sini.
Melansir dari Verywell Health, para ahli menyarankan waktu maksimal anak mengakses gadget adalah 1–2 jam per hari. Berikut ini adalah durasi anak main gadget yang disarankan berdasarkan usianya:
- Anak usia di bawah 2 tahun disarankan sama sekali tidak diberi akses pada gadget. Jika benar-benar diperlukan, anak usia di atas 1,5 tahun dapat mengakses gadget dengan didampingi orang tua dan tidak lebih dari 1 jam per hari.
- Anak usia 2–5 tahun disarankan mengakses gadget hanya 1 jam per hari, itu pun sebaiknya program yang berkualitas.
- Anak usia 6 tahun ke atas boleh bermain gadget, tapi dengan waktu yang sudah disepakati bersama orang tua, misalnya hanya pada akhir pekan atau maksimal 2 jam per hari.
Hal yang perlu Moms pahami adalah durasi yang disarankan di atas tidak berlaku pada penggunaan gadget seperti ponsel atau tablet saja, tapi juga termasuk waktu untuk menonton TV atau menggunakan komputer/laptop.
Menurut studi, penggunaan gadget yang tidak dibatasi bisa berkembang menjadi kecanduan gadget. Beberapa dampak buruk akibat kecanduan gadget pada anak adalah:
Salah satu bahaya utama adalah ketergantungan anak pada gadget.
Anak-anak cenderung tergantung pada gadget sebagai sumber hiburan utama mereka, mengabaikan aktivitas fisik, bermain dengan teman sebaya, atau berpartisipasi dalam kegiatan di luar ruangan.
Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam gaya hidup mereka, yang berdampak negatif pada kesehatan fisik dan sosial anak.
Baca Juga: Anak Mulai Kecanduan Gadget Bisa Diatasi Dengan Cara Mudah Ini
Interaksi langsung dengan teman sebaya dan lingkungan sekitar sangat penting bagi perkembangan sosial anak.
Saat anak terlalu banyak menghabiskan waktu dengan gadget, mereka cenderung kehilangan kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain.
Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka dalam membangun hubungan sosial, berkomunikasi, serta mengembangkan keterampilan sosial yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
Bermain gadget yang berlebihan dapat mengganggu kemampuan anak untuk fokus dan berkonsentrasi.
Anak-anak yang terbiasa dengan rangsangan cepat dari gadget mungkin memiliki kesulitan dalam mempertahankan perhatian mereka.
Seperti pada tugas atau aktivitas lainnya yang membutuhkan konsentrasi yang lebih lama, seperti belajar di sekolah.
Paparan cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang mengatur siklus tidur.
Akibatnya, anak-anak yang sering menggunakan gadget sebelum tidur mungkin mengalami kesulitan tidur atau tidur yang tidak nyenyak.
Kurang tidur dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan kognitif anak.
Seperti gangguan konsentrasi, kelelahan, dan penurunan daya ingat.
Anak-anak yang sering bermain gadget cenderung menghabiskan lebih banyak waktu dalam posisi duduk yang tidak aktif, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik.
Baca Juga: Ngeri! Selain Memicu Tumor Otak, Ini 6 Dampak Lain dari Kecanduan Gadget
Seperti obesitas, gangguan postur, dan masalah mata seperti sindrom mata kering atau kelelahan mata.
Kurangnya aktivitas fisik juga dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan gangguan kesehatan lainnya di kemudian hari.
Anak-anak yang sering terpapar pada gadget juga berisiko mengakses konten yang tidak sesuai untuk usia mereka.
Internet memberikan akses ke berbagai jenis konten, termasuk yang tidak pantas, berbahaya, atau kekerasan.
Anak-anak yang belum cukup matang secara emosional dan kognitif mungkin terpengaruh oleh konten ini dan mengalami dampak negatif pada perkembangan mereka.
Anak-anak yang terlalu banyak bermain gadget mungkin menjadi rentan terhadap risiko keamanan dan privasi.
Mereka mungkin tidak menyadari risiko yang ada saat berinteraksi dengan orang asing melalui platform digital, berbagi informasi pribadi, atau mengakses situs web yang tidak aman.
Selain itu, risiko keamanan juga meliputi kemungkinan anak terpapar pada tindakan kejahatan siber seperti penipuan, perundungan online, atau pemerasan.
Untuk mengatasi bahaya tersebut, penting bagi orangtua untuk membatasi waktu anak dalam menggunakan gadget dan memastikan bahwa anak menghabiskan waktu yang cukup untuk aktivitas fisik, interaksi sosial, dan belajar.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
Tetapkan batasan waktu harian yang jelas untuk penggunaan gadget oleh anak.
Diskusikan dengan anak tentang pentingnya melakukan aktivitas lain di luar bermain gadget, seperti bermain di luar ruangan, membaca buku, atau melakukan hobi kreatif.
Berikan alternatif yang sehat dan menarik bagi anak untuk menghabiskan waktu mereka.
Ajak mereka berpartisipasi dalam olahraga, seni, musik, atau kegiatan keluarga lainnya yang mendorong interaksi sosial dan perkembangan keterampilan.
Selalu periksa konten dan aplikasi yang digunakan oleh anak untuk memastikan bahwa mereka sesuai dengan usia dan aman.
Aktiflah dalam mengawasi aktivitas online anak dan berdiskusilah tentang keamanan dan privasi online.
Tentukan waktu tertentu dalam sehari atau seminggu di mana tidak ada gadget yang digunakan, seperti saat makan bersama, waktu keluarga, atau sebelum tidur.
Gunakan waktu ini untuk berinteraksi secara langsung dengan anak dan menghidupkan kembali hubungan keluarga yang kuat.
Orangtua perlu menjadi teladan yang baik dengan menggunakan gadget secara bijak dan membatasi waktu penggunaan mereka sendiri.
Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua, jadi penting untuk menunjukkan contoh yang positif dalam penggunaan gadget.
Memastikan keamanan dan kesehatan anak dalam era digital merupakan tanggung jawab bersama orang tua dan masyarakat.
Dengan pendekatan yang tepat, penggunaan gadget oleh anak-anak dapat dikendalikan dan digunakan secara positif untuk pembelajaran dan hiburan yang sehat.
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR