Spons yang rusak atau aus mungkin tidak lagi efektif dalam membersihkan dengan baik dan dapat meninggalkan serpihan atau serat di permukaan peralatan makan.
Spons cuci piring yang baik seharusnya mampu menghasilkan busa yang cukup saat digunakan dengan sabun atau deterjen.
Jika spons Moms tidak lagi menghasilkan busa yang memadai, itu mungkin karena sudah terlalu kotor atau tersumbat oleh residu makanan dan minyak.
Spons yang tidak menghasilkan busa dapat membuat sulit untuk membersihkan noda dan kotoran dengan baik.
Spons cuci piring yang digunakan untuk jangka waktu yang lama dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.
Bakteri seperti E. coli dan Salmonella dapat tumbuh dan berkembang di dalam spons yang lembap dan lembab.
Jika Moms memiliki riwayat penyakit perut atau infeksi, atau jika anggota keluarga Moms sering sakit setelah menggunakan spons cuci piring, itu mungkin tanda bahwa spons tersebut telah terkontaminasi dan harus diganti.
Meskipun tidak ada waktu yang pasti kapan harus mengganti spons cuci piring, sebagian besar ahli merekomendasikan untuk menggantinya setidaknya setiap 2-4 minggu.
Penggantian yang teratur membantu menjaga kebersihan dan keefektifan spons dalam membersihkan peralatan makan dan peralatan dapur lainnya.
Jika Moms tidak ingat kapan terakhir kali mengganti spons cuci piring, ini mungkin saat yang tepat untuk mendapatkannya yang baru.
Jika Moms merasa tidak nyaman saat menggunakan spons cuci piring, misalnya merasa gatal atau teriritasi setelah menyentuhnya, itu bisa jadi tandabahwa spons tersebut mengandung bahan kimia atau bahan alergen yang mengiritasi kulit Moms.
Baca Juga: 7 Manfaat Spons Selain untuk Mencuci Piring, Bisa Menjaga Kesegaran Buah dan Sayur di Kulkas
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR