Nakita.id - Pemerintah kini sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi pencegahan dan penanganan stunting.
Stunting merupakan masalah yang cukup serius sehingga harus segera ditangani.
Sebab, stunting bisa berpotensi mengganggu sumber daya manusia.
Ini berkaitan dengan tingkat kesehatan, bahkan kematian anak.
Tim Nakita.id berkesempatan untuk mewawancarai Aulidina Dwi M., A.Md.Gz selaku Petugas Gizi di Puskesmas Jaten 1, Karanganyar, Jawa Tengah mengenai kasus stunting pada anak.
Banyak yang mengira stunting terjadi pada keluarga yang kurang secara ekonomi saja.
Padahal, fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak anak stunting berasal dari keluarga yang kecukupan secara finansial.
Salah satu penyebab anak stunting yang banyak terjadi yaitu pola asuh yang salah.
"Anak stunting bisa disebabkan pola asuh yang salah. Anak yang stunting bervariasi ada yang berasal dari keluarga kurang mampu ada juga yang mampu," jelas Aulidina kepada tim Nakita.id.
"Ada orang kaya yang pola asuhnya tidak sesuai, bisa saja anaknya kekurangan gizi," sambungnya.
Lantas, apakah anak stunting bisa diobati?
Baca Juga: Ulasan Lengkap Mengenai Vitamin Mencegah Stunting, Ternyata Bisa Didapat Gratis
Menurut Aulidina, dukungan dari orangtua sangatlah penting untuk memperbaiki kondisi stunting pada anak.
"Sebenarnya bisa sembuh asalkan orangtuanya support. Kita sudah mengedukasi dan memberikan makanan tambahan, orangtua juga harus menerapkannya," paparnya.
"Biasanya yang harus dirujuk ke dokter spesialis anak juga ada," imbuhnya.
Lebih lanjut, Aulidina menjelaskan ada indikator penilaian status gizi pada anak.
"Penentuan anak stunting itu ada 3 indikator, yaitu BB/U, TB/U, dan BB/TB. Kalau tiga-tiganya buruk, biasanya dirujuk ke dokter spesialis anak." ungkapnya.
Berikut penjelasan mengenai indikator status gizi:
- BB/U yaitu Berat Badan menurut Umur.
- TB/U yaitu Tinggi Badan menurut Umur.
- BB/TB yaitu Berat Badan menurut Tinggi Badan.
Perlu diingat bahwa yang memiliki wewenang untuk mendiagnosis apakah anak mengalami stunting atau tidak hanyalah dokter.
Dokter memiliki alat dan perhitungan khusus dalam penentuan kasus stunting anak.
Baca Juga: Jangan Sampai Keliru, Ini Perbedaan Anak Pendek karena Stunting dan Faktor Genetik
Jadi, petugas kesehatan di Puskesmas hanya bisa mengirimkan data mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak dari Posyandu.
Anak dengan indikasi stunting akan dirujuk.
Setelah anak dengan indikasi stunting dirujuk ke dokter spesialis anak, dokter akan melakukan pemeriksaan.
"Nanti setelah diperiksa dokter spesialis anak, akan ditentukan melanjutkan perawatan di rumah sakit atau perawatan anak dikembalikan ke Puskesmas," jelasnya.
Aulidina menjelaskan bahwa masa pengobatan stunting tidak bisa instan.
Butuh komitmen yang kuat dari orangtua untuk mendukung perbaikan gizi anaknya.
"Jangka waktu pengobatan stunting itu lama. Seharusnya selama 3 bulan itu ada kenaikan atau perbaikan. Dengan pemberian PMT makanan tinggi protein, susu, suplemen, dan sebagainya seharusnya ada perbaikan," ujarnya.
Lantas, berapa usia terbaik anak stunting diobati?
Ternyata, pengobatan stunting harus dilakukan secepatnya.
Semakin cepat diobati akan semakin baik.
"Jadi, setiap bulan anak melakukan pengukuran berat dan tinggi badan di Posyandu. Jadi, ketika ditemukan ada yang tidak sesuai, maka akan langsung dipantau pihak Puskesmas," ungkapnya.
Baca Juga: Penanganan Stunting yang Tepat dari Orangtua, Wajib Tahu Hal Ini
Petugas kesehatan dari Puskesmas akan melakukan pemantauan kepada anak yang memiliki indikasi stunting.
"Langsung dipantau, diberikan PMT, dan edukasi. Jadi ketika anak ada indikasi stunting harus segera ditangani," terangnya.
Orangtua harus cepat tanggap ketika anaknya dikhawatirkan memiliki kondisi kurang gizi.
"Tidak perlu menunggu pemeriksaan beberapa kali, jadi kalau ada tanda stunting langsung ditangani," ungkapnya.
Lalu, bagaimana cara mengobati anak dengan masalah stunting?
Hal utama yang perku dilakukan yaitu melakukan perbaikan gizi pada anak.
Anak sebaiknya diberi makanan dan minuman tinggi protein.
"Ditekankan bagi anak diberi makanan dengan protein tinggi, khususnya protein hewani," ungkapnya.
"Bagi anak stunting bisa diberi susu PKMK (Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus) berupa susu tinggi protein dari Dinas Kesehatan," imbuhnya.
Itulah dia penjelasan mengenai apakah anak stunting bisa diobati.
Semoga bisa menjawab berbagai keluh kesah Moms, ya!
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR