Tabloid-Nakita.com - Sembelit atau sulit buang air besar (BAB) adalah masalah yang kerap dialmi banyak orang. Gangguan pencernaan tersebut juga dapat menyerang Ibu hamil. Namun, bagaimana jika anak mengalami sembelit?
Jika anak mengalami sembelit, umumnya ditandai dengan tinja yang lebih keras, kering dan berbentuk butiran kecil-kecil, ada darah pada tinja, si bayi terlihat mengerang kesakitan dan rewel, serta ada cairan yang keluar di antara tinja dan rektum.
Selain itu, sembelit merupakan masalah kesehatan pada anak yang masih cukup tinggi, bahkan permasalahan sembelit pada bayi bisa mencapai 30% lebih. Sembelit juga dapat menyebabkan 3% kunjungan pasien ke dokter anak umum dan 15-25% kunjungan ke konsultan gastroenterologi anak. Sebagian besar konstipasi pada anak (>90%) adalah fungsional yang bila dilakukan pemeriksaan lebih lanjut biasanya tidak ditemukan kelainan organik, 40% diantaranya diawali sejak usia satu sampai empat tahun.
Penyebab anak mengalami sembelit umumnya karena adanya riwayat trauma sebelum ia melakukan buang air besar, bisa karena takut pada toilet akibat toilet yang jorok, ada kecoa, bau dan lainnya. Akibatnya, anak menahan untuk tidak tidak buang air besar, karena ditahan maka tinja akan semakin keras karena air diserap oleh dinding usus. Kondisi tersebut membuat anak saat ia akan buang air besar maka akan terasa sakit.
Selain itu, sembelit pada bayi disebabkan oleh sistem pencernaan bayi yang belum siap menerima makanan padat. Nah, bila Ibu ingin memberikan makanan padat, maka lakukanlah secara bertahap dari konsistensi cair, seperti sari buah atau kuah sup. Kemudian makanan lunak, seperti bubur dan tim saring, dan barulah diberikan makanan padat.
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
KOMENTAR