Sanitasi buruk dapat menimbulkan infeksi berulang pada bayi dan balita.
Apalagi mengingat Indonesia masih memiliki daerah di mana sanitasi belum cukup baik.
Buang Air Besar (BAB) sembarangan, tidak ada air bersih, serta pembuangan limbah buruk bisa berpengaruh pada kesehatan masyarakat.
Ini dapat memicu diare, penyakit cacing serta menimbulkan gangguan pencernaan.
Pada anak-anak, sanitasi buruk juga dapat mengganggu penyerapan nutrisi.
Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menyebabkan stunting pada anak.
Dikutip dari laman Kemenko PMK, balita stunting di Indonesia masih cukup besar angkanya.
Yakni sekitar 24,4% dari angka kelahiran di tahun 2021.
Menurut penelitian, balita yang mendapatkan sanitasi layak 1,45-8,51 kali lebih mungkin tidak mengalami stunting.
Sementara anak yang tumbuh di lingkungan terkontaminasi sanitasi tidak layak memiliki risiko 40% lebih tinggi mengalami stunting.
Upaya untuk meningkatkan sanitasi merupakan langkah penting dalam mengatasi stunting dan masalah gizi lainnya.
Baca Juga: Kenali Gejala Stunting pada Bayi Baru Lahir, Kenali Tanda Ini
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR