Bahkan, pada remaja putri yang mengalami anemia akan berisiko kembali mengalami anemia pada saat usia subur dan saat menjadi ibu hamil.
Kondisi ini biasanya dibarengi dengan kekurangan energi protein.
Hal ini kemudian bisa meningkatkan kemungkinan melahirkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR) dan stunting, komplikasi saat melahirkan serta beberapa risiko terkait kehamilan lainnya.
“Untuk remaja putri kami mengharaokan mereka menjadi calon-calon ibu yang sehat, sehingga pada saat mereka hamil, akan melahirkan anak-anak yang sehat, Indonesia bisa bebas stunting,” imbuhnya.
drg. Kartini juga mengatakan bahwa anemia yang diderita remaja perempuan karena gaya hidup yang kurang sehat.
Senada dengan drg. Kartini, Guru Besar Departemen Gizi FKM UI Prof. dr. Endang L Achadi, MPH., DrPH menyebutkan bahwa penyebab remaja puteri menderita anemia dikarenakan 2 hal yakni rendahnya asupan zat gizi dan meningkatnya pengeluaran zat gizi. Namun, di Indonesia sendiri, sebagian besar disebabkan oleh kurangnya zat besi.
“Rata-rata makanan penduduk Indonesia mengandung zat gizi besi lebih rendah dari yang dibutuhkan untuk membentuk Hb. Untuk itu, asupan gizi seimbang sangat penting,” kata Prof. Endang.
Dia menjabarkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi besi pada tubuh tidak hanya mengandalkan satu jenis makanan saja, melainkan kombinasi dari berbagai jenis makananan.
“Karena tidak cukup hanya karbo saja, tidak cukup protein hewani dan nabati, buah saja atau sayur saja, tetapi harus semua karena berbagai macam zat gizi adanya di berbagai macam makanan, sehingga kalau mau melengkapi kebutuhan semua zat besi maka pola makannya harus seimbang,” imbuhnya.
Untuk mencegahnya, Kementerian Kesehatan melakukan langkah spesifik dengan membagikan Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja puteri dan ibu hamil.
Selain itu, Kemenkes juga melakukan penanggulangan anemia melalui edukasi dan promosi gizi seimbang, fortifikasi zat besi pada bahan makanan serta penerapan hidup bersih dan sehat.
Baca Juga: Di Usia Berapakah Ciri-ciri Anak Stunting Bisa Terlihat? Kenali Tanda Ini
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR