Oleh karena itu, deteksi dini dapat secara signifikan mengurangi risiko kesehatan jangka panjang ini, memberikan kesempatan pemulihan yang lebih besar kepada anak.
Seni dapat memberikan jalan keluar yang kuat bagi anak-anak untuk mengungkapkan perasaan mereka.
Dads bisa mengajak Si Kecil menggambar, melukis, atau menulis, kegiatan kreatif dapat memberikan ruang terapeutik bagi anak untuk mengolah emosinya.
Dengan mengungkapkan pengalaman mereka melalui seni, anak-anak dapat lebih memahami perasaan mereka dan pada akhirnya meningkatkan penyembuhan.
Selain itu, Dads bisa mengajarkan anak untuk berlatih manajemen stres seperti teknik mindfulness, yoga, dan latihan pernapasan sederhana.
Latihan pernapasan yang teratur dapat menumbuhkan ketahanan, mengajari anak untuk mengatasi situasi stres dengan lebih baik.
Teknik-teknik ini tidak hanya membantu saat ini, tetapi juga menanamkan keterampilan seumur hidup yang dapat digunakan anak di masa-masa sulit.
Mempertahankan rutinitas terstruktur dapat memberikan stabilitas dan kenormalan di masa-masa kacau.
Rutinitas ini harus mencakup diet seimbang, aktivitas fisik teratur, dan tidur yang cukup.
Rutinitas normal juga dapat menawarkan rasa kendali, perasaan yang sering hilang setelah peristiwa traumatis.
Selain itu, penyembuhan dari trauma merupakan perjalanan panjang yang membutuhkan kesabaran dan ketekunan.
Baca Juga: Anak Tak Mau Makan Sayur? Cobalah Berperan Sama Lakukan Cara Mudah Ini di Rumah
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR