Nakita.id - Bagaimana peran keluarga untuk mencegah stunting? Ini penjelasannya!
Stunting merupakan masalah serius dalam kesehatan publik.
Meski angka stunting telah mengalami penurunan, tapi masalah ini masih dirasakan oleh berbagai negara.
Ibu memang berperan penting dalam upaya pencegah stunting.
Tapi, anggota keluarga lain juga bisa berperan dalam menjaga tumbuh kembang anak optimal.
Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah peran keluarga untuk mencegah stunting pada anak.
1. Pemenuhan Gizi yang Optimal
Keluarga berperan sebagai penyedia gizi terutama bagi anak dalam rumah tangga. Pemenuhan kebutuhan gizi anak harus menjadi prioritas utama.
Makanan yang sehat, bergizi, dan beragam harus menjadi bagian dari pola makan sehari-hari. Nutrisi penting seperti protein, zat besi, vitamin A, vitamin D, dan kalsium harus ada dalam jumlah yang mencukupi.
Memberikan ASI (Air Susu Ibu) eksklusif pada bayi selama 6 bulan pertama kehidupan adalah langkah krusial dalam mencegah stunting.
2. Pendidikan Gizi
Keluarga berperan dalam memberikan pendidikan gizi kepada anggota keluarga, terutama kepada ibu hamil dan ibu menyusui.
Baca Juga: Pentingnya Rencanakan Kehamilan, Ini Risiko Jarak Kelahiran Dekat yang Jadi Pemicu Stunting
Pengetahuan tentang makanan yang sehat dan cara menyusun menu bergizi akan membantu keluarga dalam memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang optimal.
Pendidikan gizi juga mencakup praktik sanitasi dan kebersihan makanan, serta cara pengolahan makanan yang baik agar nutrisi tidak hilang.
3. Perawatan Kesehatan yang Rutin
Keluarga memiliki peran penting dalam memastikan anak mendapatkan perawatan kesehatan yang berkala.
Kunjungan ke dokter atau petugas kesehatan setempat, terutama pada masa kehamilan dan usia balita, akan membantu mendeteksi masalah kesehatan atau gizi secara dini dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat.
4. Kesehatan Lingkungan
Keluarga berperan dalam menciptakan lingkungan yang sehat bagi anak-anak. Memastikan rumah bersih, sanitasi yang baik, serta akses ke air bersih adalah faktor-faktor penting dalam mencegah infeksi dan penyakit yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak.
5. Stimulasi Pertumbuhan dan Perkembangan
Selain nutrisi, stimulasi yang tepat juga diperlukan untuk mendorong pertumbuhan fisik dan kognitif anak.
Keluarga harus memberikan rangsangan yang tepat sesuai usia anak. Melalui interaksi yang positif, berbicara, membacakan buku, bermain, dan memberikan perhatian penuh kepada anak akan membantu merangsang perkembangan otak dan keterampilan sosial mereka.
6. Kesehatan Mental dan Emosional
Baca Juga: Wajib Tahu Apa Saja Bahaya Stunting Jangka Pendek, Jangan Disepelekan!
Kesehatan mental dan emosional anak juga berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Keluarga harus menciptakan lingkungan yang aman dan penuh cinta, mendengarkan perasaan anak, dan memberikan dukungan emosional.
Anak yang merasa dicintai dan diperhatikan akan lebih mudah mengatasi stres dan gangguan emosional, sehingga dapat berkembang secara optimal.
7. Memahami Faktor Risiko Stunting
Keluarga juga perlu memahami faktor-faktor risiko stunting dan berusaha menghindarinya. Beberapa faktor risiko stunting meliputi:
- Pola makan yang tidak sehat: Kurangnya variasi makanan, terutama pada makanan bergizi tinggi, bisa menyebabkan kekurangan nutrisi.
- Infeksi dan penyakit: Infeksi berulang atau penyakit yang tidak diobati dapat menghambat pertumbuhan anak.
- Sanitasi dan kebersihan yang buruk: Lingkungan yang kotor dan tidak higienis dapat meningkatkan risiko infeksi.
- Kualitas ASI: Pemberian ASI yang tidak memadai atau tidak eksklusif dapat menyebabkan kekurangan nutrisi pada bayi.
8. Membangun Dukungan Keluarga dan Komunitas
Keluarga harus berperan dalam membangun dukungan dan kolaborasi dengan keluarga lain di komunitas.
Baca Juga: Mengenal Faktor Risiko Stunting yang Ada pada Ibu Hamil dan Balita, Waspadai!
Membentuk kelompok-kelompok dukungan, seperti kelompok ibu-ibu, dapat membantu dalam berbagi pengetahuan, pengalaman, dan dukungan dalam mencegah stunting.
9. Mengenali Tanda-tanda Stunting
Keluarga harus mengenali tanda-tanda stunting, seperti pertumbuhan tubuh yang terhambat, perkembangan kognitif yang lambat, dan masalah kesehatan yang sering terjadi.
Mengenali tanda-tanda ini akan membantu keluarga segera mencari bantuan medis atau dukungan kesehatan yang dibutuhkan.
10. Peran Ayah dalam Mendukung Pertumbuhan Anak
Peran ayah dalam mendukung pertumbuhan anak tidak kalah pentingnya. Ayah berperan sebagai pendukung dan pemberi kasih sayang bagi anak.
Keterlibatan ayah dalam proses pengasuhan anak akan menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dan mendukung perkembangan anak secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, peran keluarga dalam mencegah stunting sangatlah vital.
Dukungan dan peran aktif dari semua anggota keluarga dalam memberikan nutrisi yang optimal, merawat kesehatan fisik dan emosional, serta menciptakan lingkungan yang sehat dan stimulatif akan memberikan pondasi yang kokoh bagi anak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
Berbagai tindakan yang dilakukan oleh keluarga untuk mencegah stunting akan memberikan dampak jangka panjang yang positif dalam kehidupan anak.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR