• DKI Jakarta
Wilayah yang berpotensi angin kencang:
• Nusa Tenggara Timur
• Sulawesi Utara
Dilansir laman resmi BMKG, Bibit Siklon Tropis 95B terpantau di Teluk Benggala barat daya Myanmar, dengan kecepatan angin maksimum 25 knots dan tekanan udara minimum 996 hPa.
Sistem ini bergerak ke arah utara-barat laut, menjauhi wilayah Indonesia.
Potensi bibit 95B untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori Rendah.
Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang dari Samudra Hindia barat Sumatera Barat dan dari Kep. Mentawai hingga Selat Malaka, dari Laut Banda hingga Maluku Utara, dan di Papua.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Sementara itu, Intrusi Udara Kering/Dry Intrusion dari Belahan Bumi Selatan (BBS) melintasi wilayah Samudra Hindia barat Banten yang mampu mengangkat massa udara di depan intrusi menjadi lebih hangat dan lembab yaitu di Samudra Hindia barat Sumatera dan di Sumatera bagian selatan.
Peningkatan Kecepatan Angin Permukaan > 25 knot terpantau di Laut Andaman, Laut China Selatan, Samudra Hindia selatan Sumatera, Laut Timor, NTT, dan Laut Arafura, yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah perairan tersebut.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR