Nakita.id - Memberi jarak kehamilan atau melakukan Keluarga Berencana (KB) sangat penting tak hanya bagi kelangsungan hidup keluarga tetapi juga kesehatan.
Sayangnya, banyak yang mengabaikan pentingnya KB.
Padahal, banyak jenis pilihan KB yang bisa dilakukan.
Salah satunya dengan memilih pil KB.
Ketika hamil, ibu menyusui banyak yang khawatir untuk mengonsumsi pil KB karena dinilai memengaruhi ASI ibu itu sendiri dan pil KB juga dinilai dapat menghambat kesuburan.
Benarkah demikian?
Pada dasarnya, menyusui setelah melahirkan sebenarnya sama dengan menggunakan kontrasepsi alami.
Peluang kehamilan ibu menyusui sangat ditekan.
Akan tetapi, kontrasepsi alami ini sulit dikontrol karena dampak pada setiap orang berbeda.
Oleh sebab itu, saat menyusui ibu hamil dianjurkan melakukan kontrasepsi yang lebih modern.
Mengutip dari Kompas.id, Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G. (K) dalam sesi dialog dengan sejumlah akseptor KB dari beberapa provinsi menyampaikan bahwa pil KB tidak menghambat pemberian ASI.
Baca Juga: Daftar Jenis Kontrasepsi untuk Moms Usia 30 Tahun ke Atas, Pil KB Jadi Salah Satunya, Lo
"Pil KB progestin tidak menghambat ASI, tetapi justru mendukung pemberian ASI," ujar Hasto dikutip dari Kompas.id.
Pada dasarnya, saat menyusui, Moms tidak dianjurkan menggunakan pil KB kombinasi, pil KB yang umum digunakan untuk mencegah kehamilan, karena pil ini justru menghambat produksi ASI.
Pil progestin ini bisa digunakan setelah 40 hari persalinan atau setelah masa nifas selesai dan bisa digunakan seterusnya setidaknya sampai berhenti menyusui ketika anak berusia 2 tahun.
Memperjelas penjelasan Hasto, Deputi Bidang KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Eni Gustina mengatakan, pil KB progestin sebenarnya sudah ada sejak tahun 1990-an.
Akan tetapi saat itu, informasi tentang pil yang juga disebut Exluton atau pil mini itu umumnya hanya dimiliki tenaga kesehatan.
Pil hanya akan diberikan jika ibu yang baru melahirkan menginginkan untuk menggunakan kontrasepsi
Menurutnya, pemahaman KB yang semula bermanfaat hanya untuk mengurangi jumlah anak berubah menjadi eningkatkan kualitas keluarga dan kesehatan reproduksi perempuan.
Sehingga, kaum perempuan kini juga bebas menentukan jenis kontrasepsi yang paling cocok sesuai kondisi tubuhnya.
Hasto kembali mentuturkan bahwa terganggunya produksi ASI saat menggunakan pil KB memang masih jadi kekhawatiran.
"Pil KB progestin ini tidak membuat gemuk. Namun, ibu yang mengonsumsi pil ini terkadang menstruasinya menjadi tidak teratur atau tidak keluar sama sekali. Namun, itu bukan masalah," jelas Hasto.
"Mereka yang menggunakan pil progestin atau kontrasepsi suntik progestin, maka jaringan di dalam rahim itu tidak terbentuk sehingga terkadang tidak ada darah menstruasi yang keluar," tambahnya.
Baca Juga: Cara Minum Pil KB dan Dosis yang Aman Digunakan, Yuk Simak!
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR