Nakita.id - Memberikan air putih pada bayi baru lahir adalah praktik yang tidak dianjurkan oleh tenaga medis dan para ahli kesehatan.
Beberapa alasan mengapa bayi baru lahir tidak boleh diberi air putih adalah sebagai berikut:
ASI (Air Susu Ibu) atau susu formula sudah mencukupi kebutuhan cairan bayi yang baru lahir.
ASI mengandung nutrisi penting, enzim, dan antibodi yang mendukung sistem kekebalan tubuh bayi.
Sebagai makanan utama bayi, ASI mengandung sekitar 88% air, yang membantu memenuhi kebutuhan hidrasi bayi.
Saluran pencernaan bayi yang baru lahir belum sepenuhnya matang.
Air putih, atau cairan lainnya selain ASI atau susu formula, dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan bayi dan menyebabkan masalah seperti diare, kembung, atau konstipasi.
Air yang diberikan pada bayi yang belum mencapai usia enam bulan bisa menjadi media yang dapat terkontaminasi bakteri atau zat berbahaya.
Bayi yang baru lahir memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Air putih dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit pada bayi, terutama pada mereka yang lahir prematur.
Kelebihan air dapat menyebabkan rendahnya kadar natrium dalam darah, yang dapat menyebabkan masalah neurologis serius seperti kejang.
Baca Juga: Berperan Sama Merawat Bayi Baru Lahir, Berikut Hal yang Bisa Dilakukan Ayah
Jika bayi diberi air putih atau cairan lainnya selain ASI, mereka mungkin lebih kurang menghisap ASI karena merasa kenyang atau kenyang.
Ini dapat mengurangi produksi ASI ibu karena permintaan susu dari bayi menurun.
Kebutuhan akan ASI yang cukup adalah kunci untuk menjaga produksi ASI yang optimal dan memberikan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan bayi.
Pemberian air putih berlebihan pada bayi dapat menyebabkan hiponatremia, yaitu kondisi di mana kadar natrium dalam darah terlalu rendah.
Hiponatremia dapat menyebabkan masalah serius seperti kejang, masalah neurologis, dan dalam kasus yang parah, bisa menjadi bahaya jiwa.
Pemberian air putih pada bayi juga dapat meningkatkan risiko alergi, terutama jika air mengandung zat yang memicu reaksi alergi pada bayi.
Tambahan cairan selain ASI atau susu formula hanya boleh diberikan kepada bayi jika diperlukan dan atas rekomendasi dokter atau tenaga medis yang terlatih.
Beberapa situasi di mana bayi mungkin memerlukan cairan tambahan meliputi:
1. Bayi Prematur
2. Sakit atau diare
3. Cuaca Ekstrem
4. Kondisi Kesehatan Khusus
Bagi ibu yang menyusui, penting untuk memastikan diri mereka sendiri juga tetap terhidrasi dengan baik.
Konsumsi air dalam jumlah yang cukup dan pola makan yang sehat akan membantu meningkatkan produksi ASI dan memberikan nutrisi yang baik untuk bayi.
Jika Anda khawatir tentang kondisi bayi Anda atau memiliki pertanyaan tentang nutrisi bayi, selalu konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis yang terlatih. Mereka akan memberikan nasihat dan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan unik bayi Anda.
Secara keseluruhan, memberikan air putih pada bayi yang baru lahir tidak disarankan, kecuali atas petunjuk atau rekomendasi dari dokter atau tenaga medis yang kompeten.
ASI atau susu formula sudah mengandung nutrisi dan cairan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidrasi bayi.
Dalam situasi khusus seperti penyakit atau keadaan kesehatan tertentu, pemberian cairan tambahan harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis yang tepat untuk memastikan kesehatan dan keamanan bayi.
Ingatlah bahwa setiap bayi adalah individu unik, jadi perhatikan tanda-tanda kesehatan bayi Anda dan selalu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan perawatan yang paling sesuai untuk si kecil.
Penting untuk memahami bahwa bayi yang menyusui secara eksklusif dengan ASI (tanpa tambahan cairan lain) tidak membutuhkan air putih atau cairan tambahan lainnya selama enam bulan pertama kehidupannya.
ASI sendiri sudah mengandung sejumlah besar air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidrasi bayi.
Pemberian ASI secara eksklusif selama enam bulan pertama juga telah direkomendasikan oleh organisasi kesehatan internasional seperti WHO (World Health Organization) dan UNICEF (United Nations International Children's Emergency Fund).
Namun, ada situasi tertentu di mana bayi mungkin memerlukan cairan tambahan selain ASI atau susu formula.
Misalnya, pada bayi yang mendapatkan makanan tambahan atau bayi yang mengalami dehidrasi karena sakit.
Dalam situasi-situasi ini, penting untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga medis atau dokter anak untuk mendapatkan saran dan perawatan yang tepat bagi bayi Anda.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Telinga Bayi Kemasukan Air, Jangan Panik Dulu! Gunakan Tips Mudah Ini Saat Moms Memandikan Si Kecil
Wicked Siap Menghiasi Layar Lebar Indonesia, Sebuah Adaptasi Sinematik dari Kisah Ikonik The Wizard of Oz
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR