Nakita.id - Ibu menyusui yang mengalami masuk angin bisa berdampak pada kesejahteraan bayi, terutama terkait masalah pencernaan seperti kembung.
Namun, penting untuk diingat bahwa "masuk angin" adalah istilah yang agak ambigu dan tidak memiliki pengertian medis yang jelas.
Gejala yang dianggap sebagai masuk angin dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan hormon, pola makan, dan gaya hidup.
Ada beberapa cara ibu menyusui yang mengalami masuk angin dapat berkontribusi pada kembung pada bayi:
Saat ibu menyusui mengalami masuk angin, mungkin mereka merasa tidak nyaman dan mungkin mengubah pola makan mereka.
Ini dapat mempengaruhi komposisi ASI yang diberikan kepada bayi.
Perubahan pola makan atau konsumsi makanan tertentu dapat memengaruhi pencernaan bayi dan menyebabkan kembung.
Masuk angin dapat menyebabkan peningkatan gas di perut ibu menyusui.
ASI yang diberikan oleh ibu kepada bayi juga dapat mengandung lebih banyak gas atau udara, yang kemudian dapat menyebabkan bayi merasa kembung dan tidak nyaman.
Kondisi masuk angin seringkali dikaitkan dengan stres atau kekhawatiran.
Stres yang dialami oleh ibu menyusui dapat mempengaruhi produksi ASI dan mengganggu pola makan bayi, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada masalah pencernaan seperti kembung.
Baca Juga: Benarkah Kerokan Bisa Menyembuhkan Masuk Angin? Ini Penjelasannya
Masuk angin dapat memengaruhi kualitas tidur ibu menyusui.
Jika ibu mengalami tidur yang terganggu atau kurang tidur, ini dapat memengaruhi hormon yang mengatur produksi ASI dan berdampak pada pencernaan bayi.
Masuk angin dapat memengaruhi hormon ibu menyusui.
Perubahan hormon ini juga dapat memengaruhi komposisi ASI dan berpotensi mempengaruhi kesejahteraan pencernaan bayi.
Penting untuk diingat bahwa kembung pada bayi merupakan masalah yang umum terjadi dan memiliki berbagai penyebab, termasuk sistem pencernaan yang belum sepenuhnya matang, alergi atau intoleransi makanan, serta cara bayi menyusupkan udara saat menyusui.
Meskipun ibu menyusui yang mengalami masuk angin mungkin memiliki potensi mempengaruhi kesejahteraan pencernaan bayi, ini bukanlah satu-satunya faktor yang berperan.
Jika Moms merasa bahwa bayi Moms mengalami kembung atau masalah pencernaan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi.
Mereka dapat membantu menganalisis situasi secara lebih mendalam dan memberikan saran yang sesuai.
Beberapa langkah yang dapat Moms ambil untuk membantu mengurangi kembung pada bayi adalah:
1. Pilih Makanan dengan Hati-hati
Jika Moms merasa bahwa makanan yang Moms konsumsi mempengaruhi bayi Moms, pertimbangkan untuk menghindari makanan yang dapat menyebabkan gas seperti kacang-kacangan, kubis, bawang, atau makanan pedas.
Baca Juga: Benarkah Harus Membuang ASI Setelah Keluar di Rumah Agar Si Kecil Tidak Masuk Angin?
2. Pijat Perut
Pijat perut bayi dengan lembut dapat membantu meredakan kembung.
Pastikan Moms mengetahui teknik pijat yang tepat.
3. Posisi Saat Menyusui
Pastikan bayi Moms terletak dengan benar dan menempel pada payudara selama menyusui.
Ini dapat membantu mencegah bayi menelan terlalu banyak udara selama makan.
4. Frekuensi Menyusui
Menyusui secara lebih sering namun dengan porsi lebih kecil dapat membantu mengurangi kembung.
5. Konsultasi dengan Profesional
Jika Moms memiliki kekhawatiran yang serius tentang kesejahteraan pencernaan bayi, segera berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi.
Mereka dapat memberikan saran dan perawatan yang sesuai.
Baca Juga: Kenapa Perut Terasa Kembung dan Buncit? Ini Jawabannya Biar Semuanya Tahu
Ingatlah bahwa setiap bayi adalah individu dan mungkin memiliki tanggapan yang berbeda terhadap faktor-faktor yang berkontribusi pada kembung.
Yang terpenting adalah memahami kebutuhan dan kesejahteraan bayi Moms serta mendapatkan bantuan medis jika diperlukan.
Baca Juga: Siapa Bilang Cara Mengatasi Masuk Angin Cuma Kerokan? Ini 7 Tips Alami untuk Menyembuhkannya
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR