Nakita.id - Pada periode menjelang persalinan, terdapat sejumlah pantangan yang sering dihindari oleh calon ibu sebagai bentuk perlindungan dan persiapan untuk kelahiran bayi.
Meskipun beberapa pantangan mungkin lebih berbasis kepercayaan budaya dan tradisi, beberapa lainnya didasarkan pada saran medis dan pengalaman.
Berikut adalah beberapa pantangan umum yang sering dihindari menjelang persalinan:
Beberapa makanan dianggap harus dihindari karena dianggap dapat mempengaruhi keseimbangan panas dalam tubuh atau menyebabkan masalah pencernaan.
Contoh makanan yang sering dihindari termasuk makanan pedas, makanan yang dianggap dingin seperti buah-buahan tertentu, dan makanan berminyak yang dianggap berat di lambung.
Aktivitas fisik yang terlalu berat dapat meningkatkan risiko cedera atau komplikasi pada periode menjelang persalinan.
Ibu hamil sebaiknya menghindari aktivitas fisik yang dapat menyebabkan stres berlebih pada tubuh.
Perjalanan jauh dapat memicu ketidaknyamanan dan risiko stres tambahan pada ibu hamil.
Terutama menjelang persalinan, sebaiknya menghindari perjalanan jauh yang melelahkan.
Stres dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan.
Oleh karena itu, sebaiknya menghindari situasi yang dapat menyebabkan stres berlebihan, seperti konflik atau situasi emosional yang intens.
Baca Juga: Ciri-ciri Balita Sudah Siap Punya Adik, Selalu Suka Dekat Bayi Salah Satunya
Konsumsi kafein yang berlebihan dapat mempengaruhi tekanan darah dan sistem saraf, sehingga disarankan untuk mengurangi atau menghindari kafein selama periode menjelang persalinan.
Kegiatan yang berpotensi membahayakan ibu dan bayi, seperti naik sepeda motor atau berenang di tempat yang tidak aman, sebaiknya dihindari.
Beberapa jenis seafood mengandung merkuri tinggi, yang dapat berdampak buruk pada perkembangan janin.
Oleh karena itu, makanan seperti hiu, tuna besar, dan mackerel king sebaiknya dihindari.
Konsumsi alkohol dan merokok memiliki risiko serius terhadap perkembangan bayi dan kesehatan ibu hamil.
Sebaiknya menghindari sepenuhnya selama kehamilan dan persalinan.
Ibu hamil memiliki sistem kekebalan yang sedikit melemah, sehingga sebaiknya menghindari kontak dengan orang yang sakit atau memiliki penyakit menular.
Beberapa jenis pijatan atau terapi tertentu dapat memicu kontraksi atau merangsang persalinan, sehingga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba jenis terapi baru.
Pemeriksaan medis rutin sangat penting untuk memantau perkembangan dan kesehatan ibu dan bayi.
Jangan menghindari atau menunda pemeriksaan medis yang telah dijadwalkan.
Sebaiknya hindari mengonsumsi obat-obatan, baik herbal maupun resep dokter, tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga medis yang berkompeten.
Baca Juga: Penting! Begini Cara Membedakan Air Ketuban dan Air Kencing Jelang Melahirkan
Terlalu lama berdiri atau duduk dalam posisi tertentu dapat meningkatkan risiko masalah peredaran darah dan kaki bengkak.
Menghindari makan berlebihan sebelum tidur dapat membantu mencegah masalah pencernaan dan rasa tidak nyaman saat berbaring.
Sebaiknya tidak menunda persiapan penting seperti mengemas tas rumah sakit, membuat rencana kelahiran, dan mempelajari tanda-tanda persalinan.
Ingatlah bahwa setiap kehamilan unik, dan apa yang dianggap sebagai pantangan dapat bervariasi tergantung pada budaya, keyakinan, dan saran medis.
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga medis atau dokter kandungan Anda sebelum mengambil keputusan terkait pantangan yang harus dihindari selama periode menjelang persalinan.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Benarkah Kurang Perawatan Setelah Melahirkan Bisa Memicu Stunting? Ini Penjelasannya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR