Nakita.id - Proses menyapih adalah salah satu tonggak penting dalam perkembangan anak.
Namun, tidak jarang orangtua menghadapi tantangan ketika mencoba menyapih anaknya dari ASI atau botol susu.
Sulitnya proses menyapih ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari sisi fisik maupun psikologis.
Artikel ini akan menjelaskan beberapa penyebab umum mengapa anak sulit disapih sekaligus cara menghadapi permasalahan ini.
Jadi, jangan sampai Moms lewatkan informasi yang satu ini!
Anak merasa nyaman dan aman saat menyusu pada ibunya.
Namun, proses menyapih dapat memunculkan perasaan tidak nyaman dan cemas pada anak, terutama jika ibu adalah sumber utama kenyamanannya.
Ini bisa menjadi tantangan terutama jika anak masih merasa ketergantungan pada ibunya.
Untuk mengatasi hal ini, Moms dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak, dengan memberikan perhatian ekstra dan mencari cara-cara alternatif untuk memberikan kenyamanan, seperti membacakan cerita atau menyanyi sebelum tidur.
Saat anak mulai tumbuh dan mengembangkan rasa ingin tahu, anak cenderung lebih tertarik untuk menjelajahi lingkungan sekitar.
Hal ini bisa membuat anak kurang tertarik pada menyusui atau minum susu dari botol, karena merasa ada banyak hal baru yang ingin dijelajahi.
Baca Juga: Inilah Cara Terbaik Memijat Payudara saat Menyapih yang Akan Memberikan Kenyamanan Buat Moms
Sebagai solusi, Moms dapat menciptakan pengalaman baru yang menarik bagi anak.
Seperti, memberi mainan edukatif atau memperkenalkan anak pada makanan yang beragam.
Ini bisa membantu mengalihkan perhatian anak dari keinginan untuk menyusu atau minum susu.
Perubahan rutinitas seperti perpindahan tempat tinggal, masuk sekolah, atau kejadian besar lainnya dalam kehidupan anak bisa mempengaruhi proses menyapih.
Anak mungkin merasa stres atau cemas, dan menyusui bisa menjadi sumber kenyamanan di tengah perubahan ini.
Sebagai solusi, Moms bisa mengkomunikasikan perubahan kepada anak dengan cara yang sederhana dan mudah dimengerti, serta memberikan perhatian ekstra dalam masa perubahan.
Sehingga, cara ini bisa membantu anak merasa lebih aman dan stabil.
Menyusu atau minum susu juga bisa menjadi kebiasaan yang memberikan kenikmatan tersendiri bagi anak.
Ini bisa membuat anak enggan untuk melepaskan kebiasaan tersebut.
Mengurangi frekuensi dan durasi pemberian susu secara perlahan-lahan, serta memberikan penggantian dengan makanan padat yang cocok untuk usia anak, adalah langkah yang bisa diambil untuk mengatasi kebiasaan ini.
Seperti halnya orang dewasa, anak juga bisa mengalami tekanan psikologis.
Baca Juga: Tips Mudah Menyapih Anak, Ternyata Ada Cara Menghentikan ASI Secara Alami Loh Moms
Pergantian lingkungan, tekanan sosial, atau pengalaman traumatis dapat memengaruhi pola makan dan minum anak.
Jika Moms merasa bahwa perilaku sulit disapih terkait dengan tekanan psikologis, bantuan dari profesional seperti psikolog anak bisa menjadi langkah yang tepat untuk mengatasi masalah ini.
Beberapa kondisi kesehatan tertentu bisa membuat anak enggan untuk makan atau minum.
Termasuk alergi makanan, masalah pencernaan, atau infeksi tenggorokan.
Apabila Moms mencurigai salah satu masalahnya, segera konsultasikan dengan dokter anak untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Dalam menghadapi sulitnya proses menyapih, penting bagi Moms sebagai orangtua untuk tetap sabar dan memahami bahwa ini adalah bagian dari perkembangan anak.
Tidak ada pendekatan tunggal yang cocok untuk semua anak, karena setiap anak memiliki kebutuhan dan karakteristik yang berbeda.
Mendengarkan dan merespon kebutuhan anak dengan penuh perhatian adalah kunci utama dalam membantu anak melewati fase ini dengan baik.
Semoga artikel diatas bermanfaat ya, Moms.
Selamat mencoba!
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: 3 Cara Menyapih Anak dengan Mudah Tanpa Rewel
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR