Nakita.id - Ketahui aturan pemberian PMT Posyandu oleh Kemenkes atau Kementerian Kesehatan untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Posyandu adalah program krusial yang bertujuan memperbaiki gizi balita dan anak-anak usia dini.
Melalui PMT, anak-anak mendapatkan makanan bernutrisi tambahan selain ASI atau makanan pokok, sesuai dengan usia dan kebutuhan gizinya.
Program ini membantu mencegah kekurangan gizi, memperkuat daya tahan tubuh, dan mendukung pertumbuhan yang optimal.
PMT Posyandu tidak hanya memberikan makanan, tetapi juga memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu tentang cara mempersiapkan makanan sehat dan bergizi.
Dengan demikian, PMT Posyandu menjadi langkah penting dalam mengatasi masalah gizi buruk pada generasi muda.
Melansir dari laman Kemenkes, berikut ini adalah aturna pemberian PMT Posyandu yang harus diketahui semua orang tua.
1. Tujuan
PMT Posyandu diberikan untuk meningkatkan status gizi balita dalam bentuk makanan tambahan berbasis pangan lokal.
2. Sasaran
Sasaran PMT Posyandu adalah:
Baca Juga: Enak dan Bergizi, Berikut Ide Menu PMT Stunting yang Mudah Dibuat di Rumah
- balita berat badan tidak baik
- balita berat badan kurang
- balita gizi kurang
3. Prinsip Pemberian Makanan Tambahan
Makanan diberikan dalam bentuk makanan siap santap atau kudapan.
Makanan ini kaya sumber protein hewani dengan memperlihatkan gizi seimbang,
PMT diharapkan dapat bersumber dari 2 protein berbeda, seperti telur dan ikan, telur dan ayam atau telur dan daging.
Kemudian, makanan ini hanya sebagai makanan tambahan dan bukan pengganti makanan utama.
Makanan tambahan gizi kurang diberikan selama 4-8 minggu.
Sementara untuk balita kurang berat badan atau tidak naik berat badan diberikan 2-4 minggu.
Diberikan setiap hari dengan komposisi sedikitnya 1 kali makanan lengkap dalam seminggu dan sisanya kudapan.
Baca Juga: Tinggalkan Snack Tinggi Gula, Yuk Buat Menu Anti-Stunting Ini untuk PMT Posyandu
Makanan lengkap diberikan sebagai sarana edukasi implementasi isi piringku.
PMT disertai dengan edukasi, dapat berupa demo masak, penyuluhan dan konseling.
Melansir dari laman WHO, PMT harus diberikan 1-2 kali untuk anak usia 12-24 tahun.
Orang tua harus meningkatkan konsistensi dan variasi makanan seiring dengan pertumbuhan anak.
Selain itu, WHO menghimbau untuk memberikan PMT dengan jumlah nutrisi seimbang.
Mulai dari karbohidrat, protein dan mikronutrisi lain yang penting untuk bayi.
Dan lagi, makanan harus aman untuk anak, artinya bersih dan disiapkan dengan higenis.
Terakhir, pemberian makanan tambahan harus sesuai dengan usia anak.
Nah, itu tadi adalah penjelasan mengenai PMT Posyandu dari kacamata Kemenkes dan WHO.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Kandungan Apa Saja yang Ada pada PMT Ibu Hamil Biskuit yang Didapat Gratis dari Pemerintah
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR