Pertengkaran dapat membuat seorang wanita hamil merasa tidak dicintai atau tidak diperhatikan oleh suami.
Ini dapat memunculkan rasa sakit dan merugikan kesejahteraan mentalnya.
Wanita hamil cenderung merasa lebih cemas dan waspada terhadap kesehatan janin dan kehamilannya.
Pertengkaran bisa menyebabkan perasaan bersalah dan kegelisahan tambahan, yang tidak diinginkan selama kehamilan.
Pertengkaran yang sering bisa menyebabkan isolasi sosial, di mana ibu hamil mungkin merasa enggan untuk berbagi pengalaman atau masalahnya dengan orang lain.
Ini dapat memengaruhi dukungan sosial yang penting selama kehamilan.
Pertengkaran yang sering atau intens dapat memengaruhi keputusan kehamilan dan persalinan.
Wanita hamil mungkin merasa ragu-ragu tentang keputusan yang mereka buat atau merasa tidak nyaman dalam menghadapi persalinan jika hubungan dengan suami sedang tegang.
Pertengkaran yang berkepanjangan bisa merusak kualitas hubungan secara keseluruhan.
Dampak negatif ini bisa berlanjut setelah kelahiran anak, memengaruhi pola interaksi dan komunikasi keluarga.
Jika pertengkaran sering terjadi dan tidak diatasi secara konstruktif, dapat mendorong pertumbuhan hubungan yang tidak sehat.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR