Nakita.id - Sampai saat ini, stunting menjadi permasalahan tumbuh kembang yang utama di Indonesia.
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang dialami anak usia balita, Moms.
Apabila stunting tidak dicegah sedini mungkin, tentu bisa berdampak pada masa depan anak itu sendiri.
Mulai dari kondisi kesehatannya hingga ketidakmampuan anak untuk bersaing dengan orang lain.
Jika Si Kecil sudah terindikasi terserang stunting, maka Moms harus cepat-cepat membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat.
Selain puskesmas, Moms juga bisa membawa anak dengan stunting ke posyandu yang ada di sekitar tempat tinggal.
Pasalnya, posyandu sendiri adalah tempat pemberhentian awal dalam tahap skrining stunting pada anak, Moms.
Selain itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menekankan bahwa pemeriksaan di posyandu merupakan bagian dari langkah menurunkan stunting.
Lantas, bagaimana penanganan stunting di posyandu itu sendiri? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Terdapat program yang dilakukan untuk memantau pertumbuhan anak, menimbang berat, serta mengukur tinggi badan.
Selain itu, kader kesehatan juga melihat perkembangan anak dan memastikan kelengkapan imunisasi anak.
Baca Juga: Selain Pemberian PMT, Inilah Pencegahan Stunting di Posyandu yang Wajib Diketahui
Selain itu, pemberian vitamin A juga sangat penting dilakukan sejak dini, Moms.
Moms harus tahu bahwa pemberian vitamin A ini merupakan program penanganan stunting yang juga dilakukan oleh posyandu.
Pemberian vitamin A dilakukan setiap tahunnya di bulan Februari dan Agustus saja, Moms.
Akan tetapi, pada tahun 2023 ini, pemberian vitamin A yang seharusnya diberikan di bulan Agustus diundur ke bulan Oktober.
Program penanganan stunting di posyandu berikutnya adalah pemberian makanan tambahan, atau disingkat dengan PMT.
Sebagai informasi, PMT diberikan dengan durasi selama satu bulan lebih. Tepatnya sekitar 90 hari.
PMT sendiri diberikan untuk melengkapi kebutuhan gizi anak, sehingga bisa terhindar dari risiko stunting.
Untuk menu PMT yang diberikan tentu berbeda-beda, dengan memperhatikan bahan-bahan yang digunakan sekaligus nilai nutrisi yang terkandung.
Selain itu, kader posyandu juga memberikan penyuluhan, supaya anak mendapatkan asupan makanan bergizi sesuai kebutuhannya saat ada di rumah.
Program yang terakhir adalah memberikan tablet tambah darah oleh kader posyandu.
Tablet tambah darah ini mulai bisa diberikan kepada remaja putri sebanyak satu tablet seminggu sekali.
Baca Juga: Enak dan Bergizi, Berikut Ide Menu PMT Stunting yang Mudah Dibuat di Rumah
Sementara pada wanita hamil, konsumsi tablet tambah darah disarankan untuk diminum satu tablet setiap harinya.
Atau, minimal 90 tablet selama masa kehamilan.
Pasalnya, baik remaja maupun ibu hamil yang kekurangan zat besi bisa mengalami anemia.
Khususnya pada ibu hamil, dimana anemia dapat memengaruhi asupan nutrisi anak selama dalam kandungan.
Sehingga, apabila tidak tercukupi, risiko stunting dapat meningkat sejak dini.
Oleh karena itu, supaya tumbuh kembang anak dapat terpantau dengan baik, Moms perlu rutin membawa anak ke posyandu setiap bulannya.
Nah, itu tadi empat program penanganan stunting di posyandu ya, Moms.
Semoga bermanfaat.
Yuk, kita sama-sama cegah stunting pada anak Indonesia sejak dini!
Baca Juga: Tinggalkan Snack Tinggi Gula, Yuk Buat Menu Anti-Stunting Ini untuk PMT Posyandu
Dua Resep Spesial ala Anchor yang Wajib Dicoba, Meracik Keajaiban Momen Liburan Bersama Keluarga
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR