Nakita.id - Kondisi stunting pada anak bisa berdampak pada tumbuh kembangnya.
Oleh karena itu, kenali ciri-ciri dan gejala stunting pada anak sejak dini.
Dengan begitu, anak bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Lalu, apa saja ciri-ciri anak yang mengalami stunting? Berikut penjelasannya yang harus diketahui.
Dilansir GridHEALTH dari laman Kemenkes, berikut beberapa ciri-ciri anak stunting yang perlu diperhatikan orangtua.
Tubuh pendek menjadi salah satu ciri stunting yang paling umum terjadi dan mudah untuk disadari oleh orang-orang sekitar.
Anak-anak yang mengalami stunting, biasanya mempunyai postur tubuh yang lebih pendek dibandingakn dengan teman-teman seusianya.
Salah satu faktor dari kondisi ini adalah asupan nutrisi harian yang didapatkannya kurang. Sehingga pertumbuhannya terganggu.
Selain dari tinggi badan, stunting juga bisa dicurigai jika raut wajah anak terlihat lebih muda dibandingkan dengan teman seumuran.
Kondisi seperti ini terjadi akibat pertumbuhan anak stunting lebih lambat, apabila dibandingkan dengan teman-temannya.
Dibandingkan dengan anak-anak seusianya, balita yang terkena stunting tidak mengalami kenaikan berat badan.
Baca Juga: Selain Pemberian PMT, Inilah Pencegahan Stunting di Posyandu yang Wajib Diketahui
Bahkan, berat badannya dapat turun secara drastis akibat malnutrisi atau penyakit infeksi berulang yang dialami olehnya.
Tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi harian anak, dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang-tulang yang ada dalam tubuh.
Seperti yang diketahui, tulang membutuhkan kalsium agar selalu dalam keadaan sehat. Jika tubuh tidak mendapatkannya, maka pertumbuhan akan tulang terhambat.
Pada anak remaja putri, stunting mungkin akan memengaruhi menstruasi pertama atau menarche dirinya.
Normalnya, remaja perempuan akan mendapatkan menstruasi pertamanya pada usia 12 tahun. Namun, karena tumbuh kembangnya melambat, maka waktu pubertasnya pun terjadi lebih lambat.
Untuk mencegah dan mengatasi stunting, diperlukan upaya komprehensif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, keluarga, dan individu. Melansir dari Nakita, inilah beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pemberian makanan bergizi
2. Edukasi gizi dan kesehatan
3. Peningkatan akses layanan kesehatan
4. Peningkatan kualitas sanitasi dan higiene
5. Pengentasan kemiskinan dan ketimpangan sosial
Baca Juga: Benarkah Salah Satunya Polusi Penyebab Stunting? Penjelasannya Ada di Sini
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR