Nakita.id - Kehamilan adalah periode yang penuh kegembiraan dan harapan bagi setiap pasangan yang sedang menantikan kelahiran buah hati mereka.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa selama masa kehamilan, ada berbagai masalah kesehatan yang bisa timbul.
Salah satu masalah kehamilan yang paling serius dan menyedihkan adalah cacat janin dalam kandungan.
Cacat janin adalah suatu kondisi medis yang terjadi saat janin mengalami perkembangan yang tidak normal selama masa kehamilan, Moms.
Kondisi ini dapat berkisar dari masalah fisik yang terlihat pada bayi saat lahir hingga masalah dalam perkembangan organ dalam yang hanya dapat terdeteksi melalui pemeriksaan medis yang cermat.
Artikel ini akan membahas apa saja tanda cacat janin dalam kandungan, termasuk penyebab sekaligus upaya penanganan dan pencegahannya.
Salah satu cara paling umum untuk mendeteksi cacat janin adalah melalui pemeriksaan ultrasonografi selama kehamilan, Moms.
Hasil pemeriksaan ini bisa menunjukkan adanya masalah seperti kelainan pada jantung, otak, atau organ lainnya.
Selain itu, cacat janin dalam kandungan juga menunjukkan tanda pada kelainan struktural, Moms.
Diantaranya seperti kelainan fisik seperti bibir sumbing, kelainan jantung bawaan, atau masalah pada organ-organ vital.
Terkadang, perkembangan janin yang tidak normal dapat dilihat melalui pemeriksaan prenatal yang cermat.
Baca Juga: Penting, Moms! Begini Cara Mencegah Cacat Janin Sejak Sebelum Hamil
Ini dapat mencakup perkembangan tulang, otak, atau sistem saraf yang tidak sesuai dengan perkembangan yang seharusnya.
Terakhir, pertumbuhan janin yang lambat atau terhambat dapat menjadi tanda cacat janin, Moms. Ini dapat terjadi akibat berbagai masalah seperti gangguan plasenta atau kurangnya pasokan nutrisi ke janin.
Moms harus tahu, penyebab cacat janin dalam kandungan ini bisa sangat bervariasi dan seringkali sulit untuk diidentifikasi dengan pasti. Namun, faktor penyebab yang paling umum terjadi meliputi:
Mutasi genetik yang diwarisi dari salah satu atau kedua orangtua dapat meningkatkan risiko cacat janin.
Paparan terhadap zat berbahaya selama kehamilan seperti alkohol, obat-obatan terlarang, atau radiasi dapat meningkatkan risiko cacat janin.
Infeksi yang diidap selama kehamilan, terutama infeksi virus seperti rubella atau sitomegalovirus (CMV), ternyata juga dapat menyebabkan cacat janin.
Risiko cacat janin juga dapat dipengaruhi oleh usia ibu, Moms. Jadi, jika Moms sudah hamil di usia yang sangat muda atau sangat tua, maka tak dapat dipungkiri bahwa risiko cacat janin dalam kandungan menjadi lebih tinggi.
Moms harus tahu, penanganan cacat janin akan sangat bergantung pada jenis dan tingkat keparahannya.
Berikut beberapa upaya penanganan yang dapat diambil.
Beberapa cacat janin dapat diperbaiki melalui operasi atau perawatan medis setelah lahir.
Terapi rehabilitasi cocok apabila cacat yang tidak dapat diperbaiki sepenuhnya. Mulai dari fisioterapi, terapi bicara, atau terapi okupasi yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup anak yang terkena.
Penting bagi Moms sebagai orangtua yang memiliki anak dengan cacat janin untuk mencari dukungan psikologis. Tujuannya tentu untuk membantu Moms mengatasi tantangan yang dihadapi.
Meski tidak ada cara pasti untuk mencegah cacat janin dengan 100% keberhasilan, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko tersebut, meliputi:
Penting bagi Moms untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum hamil.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa Moms tetap dalam kondisi sehat.
Juga, tidak memiliki kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko cacat janin.
Moms harus tahu, asam folat sangat penting selama masa awal kehamilan.
Tujuannya adalah untuk mencegah cacat tabung saraf pada janin sejak dini. Moms bisa konsultasikan dengan dokter kandungan terkait rekomendasi suplemen asam folat yang sesuai.
Moms yang sedang hamil harus menghindari alkohol, rokok, obat-obatan terlarang, dan paparan radiasi yang tidak perlu.
Pemeriksaan kehamilan yang teratur oleh dokter atau bidan juga sangat penting dilakukan. Tujuannya untuk mendeteksi cacat janin sejak dini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Semoga artikel diatas bermanfaat ya, Moms.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Berita Kesehatan Wanita: Penting Konsumsi Suplemen Ini Sebelum Hamil untuk Cegah Cacat Janin!
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR