Apakah alergi pada anak bisa sembuh dengan sendirinya atau tidak, sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Genetika memainkan peran penting dalam rentang perkembangan alergi.
Jika orang tua atau saudara kandung memiliki riwayat alergi, anak memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan alergi juga.
Selain itu, jenis alergi juga mempengaruhi perkembangan dan perubahan alergi seiring waktu.
Paparan lingkungan juga memainkan peran penting dalam perkembangan alergi.
Lingkungan yang bersih dan kurang paparan alergen dapat memengaruhi cara sistem kekebalan anak-anak berkembang.
Teori "hipotesis kebersihan" mengemukakan bahwa kurangnya paparan mikroba pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan sistem kekebalan menjadi lebih cenderung merespons secara berlebihan terhadap alergen.
Namun, lingkungan bukanlah satu-satunya faktor. Perubahan gaya hidup, pola makan, dan paparan alergen juga dapat mempengaruhi perkembangan alergi pada anak.
Jadi, sementara beberapa anak mungkin mengalami perbaikan alergi secara alami seiring bertambahnya usia, yang lain mungkin tetap memiliki alergi mereka hingga dewasa.
Penting untuk diingat bahwa mengandalkan alergi sembuh dengan sendirinya tidak selalu merupakan pendekatan yang bijaksana.
Jika seorang anak mengalami reaksi alergi yang parah, seperti sesak napas atau reaksi anafilaksis, tindakan medis segera diperlukan.
Baca Juga: Ciri-ciri Tidak Cocok Minum Susu Hamil, Salah Satunya Bisa Muncul Alergi
GIV Gelar Kompetisi 'The Beauty of GIVing' Guna Dukung Perjalanan Inspiratif Womenpreneur Indonesia
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR