Nakita.id - Banyak yang masih belum tahu cara membuat cucian harum dan segar lebih lama.
Ya, banyak Moms yang mengeluh kalau bajunya bau apek padahal sudah dicuci menggunakan sabun paling bagus.
Padahal, bukan salah sabun deterjennya, bisa juga karena Moms salah saat mencuci pakaian.
Mau tahu cara yang benar? Simak selengkapnya di sini.
Mempertahankan keharuman dan kesegaran pada cucian merupakan hal yang penting untuk memberikan rasa nyaman dan bersih ketika mengenakan pakaian.
Beberapa langkah sederhana dapat membantu Moms membuat cucian tetap harum dan segar lebih lama:
Pemilihan deterjen yang sesuai dengan jenis kain dan cucian Moms adalah langkah awal untuk menjaga keharuman.
Deterjen dengan aroma yang disukai juga dapat membantu memberikan haruman yang tahan lama.
Mengisi mesin cuci terlalu penuh dapat menghambat sirkulasi air dan deterjen, yang dapat menyebabkan cucian tidak bersih dan kehilangan keharuman.
Meskipun deterjen penting, penggunaan yang berlebihan dapat meninggalkan residu yang dapat membuat pakaian terasa lengket dan kehilangan harumannya.
Saat mencuci pakaian, gunakan air dingin untuk proses bilasan akhir.
Baca Juga: Berapa Suhu Air yang Ideal saat Mencuci Baju? Cari Tahu di Sini!
Air panas dapat menghilangkan beberapa aroma yang ada pada deterjen.
Jemur pakaian di bawah sinar matahari dapat membantu membunuh bakteri dan memberikan haruman segar.
Namun, hindari jemur terlalu lama karena sinar matahari berlebih dapat memudarkan warna pakaian.
Pelembut pakaian dapat membantu melembutkan serat pakaian dan memberikan aroma harum yang lebih tahan lama.
Jika Moms tidak dapat jemur pakaian di luar, gunakan ruangan yang memiliki sirkulasi udara baik untuk menghindari pakaian terperangkap di udara yang lembab.
Hindari menjemur pakaian saat cuaca hujan atau lembap.
Kelembapan dapat membuat pakaian sulit kering dan memicu timbulnya bau tidak sedap.
Hindari mencampur pakaian kotor dan bersih saat menjemur atau menyimpan.
Bau dari pakaian kotor dapat menular ke pakaian bersih.
Ketika menyimpan pakaian, gunakan lemari yang memiliki ventilasi baik.
Hindari menyimpan pakaian dalam tas plastik tertutup rapat, karena dapat menyebabkan kelembapan dan berbau tak sedap.
Baca Juga: Mulai Sekarang Moms Coba Cuci Baju dengan Air Hangat, Ini Manfaatnya
Pastikan lemari penyimpanan bersih dan bebas debu. Debu dan kotoran dapat menempel pada pakaian dan mengurangi keharuman.
Jika Moms ingin memberikan aroma tambahan pada lemari pakaian, Moms dapat menggunakan pengharum ruangan seperti sachet atau potpourri.
Lakukan pembersihan rutin pada mesin cuci untuk menghindari penumpukan bakteri dan jamur yang dapat mengganggu kesegaran cucian.
Moms dapat menggunakan kain penyerap aroma atau sachet yang disemprot dengan minyak esensial dengan aroma yang Moms sukai. Letakkan kain atau sachet ini di antara pakaian dalam lemari.
Lakukan pembersihan dan ventilasi pada lemari secara berkala untuk menghindari timbulnya kelembapan dan bau tidak sedap.
Dryer balls adalah bola karet atau wol yang digunakan dalam mesin pengering untuk membantu memisahkan pakaian dan meningkatkan sirkulasi udara, sehingga cucian lebih kering dan harum.
Lavender dan kayu manis adalah beberapa aroma alami yang dapat membantu menjaga keharuman di lemari pakaian.
Lingkungan rumah yang bersih dan bebas dari bau tidak sedap dapat membantu menjaga cucian tetap harum. Pastikan ada sirkulasi udara yang baik dan hindari kelembapan berlebih.
Pastikan pakaian benar-benar kering sebelum disimpan. Pakaian yang lembap dapat dengan cepat menjadi tempat berkembangbiak bakteri dan jamur yang dapat menghasilkan bau tidak sedap.
Mengingat semua langkah di atas, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi berapa lama harumnya cucian. Jenis kain, jenis deterjen yang digunakan, serta lingkungan penyimpanan adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.
Dengan menggabungkan beberapa langkah di atas dalam rutinitas perawatan cucian, Moms dapat memastikan cucian tetap harum dan segar lebih lama.
Baca Juga: Kenapa Mencuci Pakaian Sebaiknya Dibalik? Alasan Ini Jadi Pemicunya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR