Nakita.id - Menopause adalah tahap alami dalam kehidupan seorang wanita yang menandai akhir dari periode reproduksi.
Selama proses menuju menopause, tubuh mengalami berbagai perubahan hormon dan fisik yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan.
Salah satu perubahan yang signifikan adalah dalam siklus menstruasi.
Haid atau menstruasi yang telah menjadi bagian dari kehidupan seorang wanita sejak masa remaja, mengalami perubahan selama periode premenopause menuju menopause.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi ciri-ciri haid yang umum terjadi menjelang menopause.
1. Ketidakteraturan Siklus Menstruasi
Salah satu ciri utama premenopause adalah ketidakteraturan siklus menstruasi.
Ini bisa berarti siklus menstruasi yang lebih pendek atau lebih panjang dari biasanya, serta perubahan dalam interval antara setiap siklus.
Siklus menstruasi yang biasanya terjadi setiap 28 hingga 32 hari mungkin menjadi lebih pendek atau lebih panjang. Pendarahan menstruasi juga bisa lebih ringan atau lebih berat dari biasanya.
2. Perubahan Pola Perdarahan
Saat mendekati menopause, banyak wanita melaporkan perubahan dalam pola perdarahan menstruasi.
Baca Juga: Berbagai Tanda Menopause yang Muncul pada Payudara, Waspadai Jika Alami Gejala Seperti Ini
Misalnya, perdarahan bisa menjadi lebih tidak teratur dan tidak konsisten, dengan hari-hari perdarahan yang berbeda-beda dalam hal intensitas dan durasi.
3. Menstruasi Lebih Lama atau Lebih Pendek
Selama premenopause, beberapa wanita mengalami menstruasi yang lebih lama daripada biasanya.
Di sisi lain, ada juga yang mengalami menstruasi yang lebih pendek.
Semua variasi ini merupakan bagian dari fluktuasi hormon yang terjadi saat tubuh mempersiapkan diri untuk mengakhiri masa reproduksi.
4. Perubahan Gejala Sebelum Menstruasi (PMS)
Premenstrual Syndrome (PMS) adalah kumpulan gejala fisik dan emosional yang biasanya muncul beberapa hari sebelum menstruasi.
Selama premenopause, wanita mungkin mengalami perubahan dalam gejala PMS mereka.
Beberapa wanita melaporkan gejala PMS yang lebih intens atau lebih ringan, sementara yang lain mungkin mengalami gejala yang berbeda dari biasanya.
5. Kehilangan Darah yang Tidak Menyebabkan Menstruasi
Beberapa wanita mengalami perdarahan di luar siklus menstruasi yang dikenal sebagai perdarahan intermenstruasi.
Baca Juga: 7 Tanda Menopause pada Wanita Saat Memasuki Usia 40 Tahun ke Atas, Jangan Lagsung Panik!
Ini mungkin terjadi sebagai bercak atau pendarahan yang lebih ringan daripada menstruasi normal.
Perdarahan semacam itu dapat muncul secara tak terduga dan menjadi lebih umum saat mendekati menopause.
6. Menstruasi yang Terlalu Jarang atau Terlalu Sering
Selain ketidakteraturan, premenopause juga dapat menyebabkan menstruasi yang lebih jarang atau lebih sering dari biasanya.
Beberapa wanita mungkin mengalami periode yang terlalu panjang antara menstruasi (amenore) atau, sebaliknya, mengalami menstruasi yang terlalu sering.
7. Gejala Menopause Lainnya
Selain perubahan siklus menstruasi, ada juga gejala menopause lainnya yang mungkin muncul selama premenopause.
Ini termasuk hot flashes (serangan panas), gangguan tidur, peningkatan iritabilitas, penurunan libido, dan perubahan pada kulit dan rambut.
8. Gejala Kesehatan Lainnya
Tidak hanya siklus menstruasi yang berubah, tetapi juga ada perubahan lain yang mungkin Anda perhatikan selama premenopause.
Beberapa wanita mungkin mengalami peningkatan berat badan, perubahan dalam distribusi lemak tubuh, dan penurunan kepadatan tulang (osteoporosis).
Baca Juga: Kenali Tanda-tanda Menopause Dini dan Hal yang Bisa Dilakukan untuk Mencegahnya
9. Lama Waktu Menopause Didekati
Ciri-ciri yang disebutkan di atas umumnya terjadi saat seseorang mendekati tahun-tahun terakhir mereka sebelum menopause.
Rata-rata usia menopause adalah sekitar 51 tahun, tetapi fluktuasi dalam siklus menstruasi dan gejala premenopause dapat dimulai bahkan beberapa tahun sebelumnya.
Meskipun perubahan dalam siklus menstruasi adalah bagian normal dari premenopause, ada situasi di mana Anda harus berkonsultasi dengan dokter:
- Jika perdarahan sangat berat dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Jika mengalami pendarahan di antara siklus menstruasi.
- Jika menstruasi terlalu jarang atau terlalu sering.
- Jika mengalami gejala yang sangat parah seperti hot flashes, gangguan tidur, atau perubahan suasana hati yang signifikan.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR