Nakita.id - Berikut peringatan cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Rabu, 30 Agustus 2023.
Dikutip dari bmkg.go.id, peringatan dini cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Menurut laporan informasi terbaru dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi di 16 wilayah di Indonesia.
Akan ada 6 wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang esok hari.
Selain itu, 10 wilayah lainnya juga berpotensi terjadi hujan lebat, disertai kilat dan angin kencang.
Daerah konvergensi memanjang di Samudra Hindia barat Sumatera, dari Sumatera Barat dan Kep. Nias hingga Selat Malaka, dari Kalimantan Timur hingga Laut Sulu, dari Maluku hingga Maluku Utara, dan dari Papua Nugini hingga Perairan utara Papua Barat.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Intrusi udara kering/dry intrusion dari Belahan Bumi Selatan (BBS) melintasi wilayah Australia bagian utara, Laut Arafura, Papua bagian selatan, Maluku, sebagian Sulawesi Tenggara, NTB, dan NTT, yang mampu mengangkat massa udara di depan intrusi menjadi lebih hangat dan lembab yaitu di Sulawesi, Maluku bagian utara, Papua Barat, dan Papua bagian utara.
Peningkatan kecepatan angin permukaan > 25 knot berada di Laut Andaman, di Laut China Selatan, Laut Sulu, Teluk Tomini, Sulawesi Selatan, Samudra Hindia selatan NTT-Bali, Laut Arafura, Laut Flores, dan Maluku bagian selatan, yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan sekitarnya.
Labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang:
- Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR