Dalam dunia yang semakin terhubung oleh teknologi, penting untuk menetapkan batasan penggunaan gadget.
Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di media sosial atau game online dapat mengisolasi remaja dan memengaruhi perkembangan sosial mereka. Tetapkan waktu layar yang sehat dan dorong interaksi sosial di dunia nyata.
Orangtua, guru, dan tokoh masyarakat memiliki peran besar sebagai teladan bagi remaja.
Perilaku dan nilai-nilai yang ditunjukkan oleh orang dewasa akan berpengaruh pada cara remaja berperilaku. Jadilah contoh yang baik dengan menunjukkan integritas, empati, dan tanggung jawab.
Dalam era digital, banyak kenakalan juga terjadi di dunia maya. Orangtua dan pendidik perlu memantau aktivitas online remaja mereka.
Bukan untuk mengintai, tetapi untuk melindungi dari potensi bahaya seperti perundungan cyber, konten tidak pantas, atau interaksi berbahaya.
Penting untuk memperhatikan perubahan perilaku yang tiba-tiba pada remaja. Jika mereka tiba-tiba menarik diri, merubah lingkaran pertemanan, atau menunjukkan tanda-tanda kecemasan yang kuat, itu bisa menjadi pertanda adanya masalah yang perlu ditangani dengan serius.
Mencegah kenakalan remaja membutuhkan upaya kolaboratif dari orangtua, pendidik, dan masyarakat.
Dengan komunikasi terbuka, pendidikan yang kuat, aktivitas positif, dan perhatian terhadap perilaku, kita dapat membantu remaja menghindari jalan yang salah.
Ingatlah bahwa tidak ada metode instan, tetapi dengan konsistensi dan dukungan, kita dapat membentuk masa depan yang lebih baik bagi generasi muda kita.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Tak Bisa Sembarangan, Inilah Pola Asuh yang Cocok untuk Anak dan Remaja dengan Gangguan Mental
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR