Nakita.id - Pencegahan kehamilan adalah salah satu aspek penting dalam merencanakan keluarga dan menjaga kesehatan reproduksi.
Selama bertahun-tahun, berbagai metode kontrasepsi telah ditemukan dan dikembangkan untuk membantu pasangan mengendalikan kelahiran.
Namun, di antara mitos dan keyakinan yang berkembang, ada salah satu yang sering ditemui: "Jongkok setelah hubungan intim dapat mencegah kehamilan."
Dalam artikel ini, kita akan membahas mitos ini, menyelidiki apakah jongkok setelah hubungan intim benar-benar efektif dalam mencegah kehamilan.
Serta memberikan wawasan tentang metode kontrasepsi yang lebih terbukti.
Ini adalah salah satu mitos yang umum ditemui dalam berbagai budaya.
Ada keyakinan bahwa dengan melakukan gerakan jongkok atau menggoyangkan pinggul setelah berhubungan intim, seorang wanita dapat mencegah sperma mencapai rahim dan mencegah kehamilan.
Namun, ini hanyalah mitos tanpa dasar ilmiah yang kuat.
Dalam realitasnya, jongkok atau gerakan tubuh lainnya setelah berhubungan intim tidak memiliki efek yang signifikan dalam mencegah kehamilan.
Sperma yang telah masuk ke dalam vagina dapat mencapai rahim dalam waktu singkat, bahkan jika wanita bergerak atau berdiri.
Sel sperma sangat cepat dan memiliki kemampuan untuk bergerak melawan gravitasi.
Pencegahan kehamilan yang efektif memerlukan metode yang telah terbukti secara ilmiah untuk menghalangi sperma mencapai sel telur atau mengganggu proses pembuahan.
Berdasarkan penelitian medis dan pengalaman klinis, berikut adalah beberapa metode kontrasepsi yang umum digunakan:
1. Kondom
Kondom adalah alat penghalang yang diletakkan pada penis (kondom pria) atau dalam vagina (kondom wanita) untuk mencegah sperma mencapai sel telur.
Ini adalah salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif dan juga melindungi dari penyakit menular seksual.
2. Pil Kontrasepsi
Pil kontrasepsi adalah obat hormonal yang diambil oleh wanita secara teratur untuk menghambat ovulasi (pelepasan sel telur) dan menebalkan lendir serviks untuk menghambat pergerakan sperma.
Ini adalah metode kontrasepsi yang efektif jika digunakan dengan benar.
3. Suntik Kontrasepsi
Ini adalah metode kontrasepsi hormonal yang melibatkan penyuntikan rutin dari hormon tertentu untuk mencegah ovulasi.
Suntik kontrasepsi efektif selama periode yang ditentukan oleh dokter.
Baca Juga: Banyak Mitos vs Fakta, Ini Kesalahan Hubungan Intim Saat Hamil yang Patut Diwaspadai
4. Spiral Rahim (IUD)
Spiral rahim adalah perangkat kecil yang dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter.
Ini bekerja dengan menghambat pergerakan sperma dan mencegah pembuahan.
Spiral rahim dapat efektif selama bertahun-tahun, tergantung jenisnya.
5. Implan Kontrasepsi
Implan kontrasepsi adalah batang kecil yang ditanamkan di bawah kulit lengan atas dan mengeluarkan hormon yang mencegah ovulasi.
Ini adalah metode kontrasepsi yang sangat efektif dan dapat bertahan selama beberapa tahun.
6. Kontrasepsi Emergency (Morning-After Pill)
Ini adalah metode darurat yang digunakan setelah hubungan intim tanpa perlindungan atau kegagalan kontrasepsi.
Ini harus diambil sesegera mungkin setelah hubungan intim dan tidak boleh digunakan sebagai metode kontrasepsi rutin.
Penting untuk dicatat bahwa setiap metode kontrasepsi memiliki tingkat efektivitas yang berbeda, dan keberhasilannya juga tergantung pada pemakaian yang benar.
Baca Juga: Moms Dijamin Minta Terus Setelah Dads Konsumsi Obat Kuat dari Bahan Dapur Lada
Konsultasikan dengan profesional medis atau ahli kontrasepsi untuk menentukan metode yang paling cocok dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan Anda.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR