Melalui uji coba itu, PLN berharap bisa melihat perubahan perilaku dari pelanggan setelah melakukan penggunaan kompor listrik dua tungku tersebut.
“Jalan (uji cobanya). Kami melihat nanti perilaku dari pelanggan seperti apa. Kita catat kelebihan kelemahannya apa, dan tentunya nanti akan kita laporkan ke pemerintah,” kata Adi.
Adi juga menceritakan, berdasarkan eksperimennya menggunakan kompor listrik, dimana ia mulai menerapkan penggunaan kompor listrik dalam sebulan terakhir.
Menurutnya, penggunaan kompor listrik lebih kepada merubah perilaku saja.
“Contohnya di rumah saya sendiri saya paksain enggak ada pakai gas. Dalam sebulan lebih, penggunaan kompor listrik, bersih dan enggak ada “jeglek”.
Serta terhindar dari kebakaran dan sebagainya. Jadi ini lebih ke masalah perilaku, kita coba ubah perilaku ini, dan kita harapkan lebih baik,” jelas Adi.
Mamin menambahkan, di tengah penolakan masyarakat terkait kompor listrik ini.
Dia juga berharap tahapan uji coba ini, mendapatkan respons positif di masyarakat. Karena, pada dasarnya dengan berpindah dari kompor elpiji, bisa mengurangi impor elpiji yang saat ini.
“Kita itu kan impor elpiji 80 persen ya, dan harganya itu fluktuatif mengikuti harga minyak dunia. Secara urgensinya, ini sama dengan program DME dan jargas.
Bedanya hanya program kompor listrik ini lebih mudah karena enggak perlu membangun infrastruktur, hanya perlu jalur khusus listrik untuk memasak saja,” tegas Mamin.
Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan kompor listrik semakin populer di kalangan masyarakat.
Baca Juga: Tagihan Listrik Kompor Listrik VS Kompor Gas, Mana yang Lebih Murah?
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR