Diantaranya seperti tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, atau masalah plasenta.
Meski jarang, kehamilan ektopik dapat terjadi pada masa kehamilan bayi kembar.
Sebagai informasi, kehamilan ektopik adalah kondisi ketika telur yang dibuahi menempel di luar rahim.
Salah satu penyebab utama kehamilan bayi kembar adalah faktor genetik.
Jika Moms memiliki riwayat keluarga dengan kehamilan bayi kembar, maka kemungkinan mengalami kehamilan serupa akan lebih tinggi.
Hal ini berkaitan dengan pelepasan lebih dari satu telur saat ovulasi, yang dapat menghasilkan bayi kembar.
Usia Moms juga dapat memengaruhi peluang hamil bayi kembar.
Wanita yang berusia di atas 30 tahun cenderung lebih sering mengalami kehamilan bayi kembar.
Ini karena dalam usia yang lebih matang, tubuh ibu melepaskan lebih banyak hormon stimulasi folikel (FSH), yang dapat merangsang pelepasan lebih dari satu telur saat ovulasi.
Moms yang telah memiliki beberapa kehamilan sebelumnya juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kehamilan bayi kembar.
Proses ovulasi yang telah terjadi sebelumnya dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap pelepasan lebih dari satu telur dalam satu siklus.
Baca Juga: Biaya Program Hamil Bayi Kembar di Rumah Sakit, Ternyata Bisa Dilakukan dengan Metode Bayi Tabung?
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR