Nakita.id - Di sini akan menyajikan kunci jawaban PAI kelas X Kurikulum Merdeka bab 10 halaman 305-307 kurikulum merdeka tentang peran tokoh ulama dalam penyebaran agama Islam di Indonesia.
Pada artikel ini, akan dijabarkan kunci jawaban PAI kelas 10 bab 10 halaman 305-307.
Semoga bisa dijadikan referensi dalam mengerjakan tugas dan memahaminya.
Sebelum melihat kunci jawaban PAI kelas 10 bab 10 halaman 305-307, peserta didik bisa memahami terlebih dahulu materi tentang peran tokoh ulama dalam penyebaran agama Islam di Indonesia.
Sumber bacaan bisa didapat melalui buku atau pun sumber lain sebagai bahan untuk menjawab.
Peserta didik juga bisa mengerjakan soal PAI kelas X bab 10 halaman 305-307 secara mandiri lalu, bandingkan hasilnya dengan jawaban pada artikel ini.
Selamat mengerjakan.
1. Tradisi minum tuak, kepercayaan animisme dan dinamisme pada masa sebelum datangnya Wali Songo, diluruskan oleh para wali dengan metode dakwah yang penuh kelembutan dan kedamaian serta pelan-pelan dan bertahap. Metode ini disebut dengan….
A. Tadrij
B. Takfiri
C. Tarkhim
D. ‘Adamul Haraj
E. Ahlul Halli wal ‘aqd
Jawaban: A. Tadrij
2. Dalam menyebarkan ajaran Islam para Wali Songo juga tidak mengusik tradisi asli masyarakat Nusantara, tidak menyakiti, bahkan tidak mengusik agama dan kepercayaan mereka, namun memperkuatnya dengan cara-cara yang islami. Pendekatan ini disebut dengan….
A. Tadrij
B. Takfiri
C. Tarkhim
D. ‘Adamul Haraj
E. Ahlul Halli wal ‘aqd
Jawaban: D. ‘Adamul Haraj
3. Salah satu fokus dakwah Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik adalah penghapusan sistem kastanisasi pada ajaran Hindu, yaitu pengelompokan atau penggolongan manusia berdasarkan golongan tertentu. Kasta yang terdiri dari golongan tokoh agama, pendeta dan rohaniawan yang bekerja di bidang spiritual adalah kasta….
Baca Juga: Metode Dakwah Wali Songo, Rangkuman Terlengkap PAI Kelas X Kurikulum Merdeka
A. Brahmana
B. Ksatria
C. Waisya
D. Sudra
E. Biasa
Jawaban: A. Brahmana
4. Sunan Ampel mengenalkan ajaran yang sangat berkaitan dengan kebiasaan masyarakat kala itu, yaitu ajaran Moh Limo. Moh Limo berasal dari bahasa Jawa yaitu emoh (tidak mau) dan limo (lima). Artinya ajaran yang mengajak masyarakat untuk tidak mau berjudi, mengundi nasib dan memasang taruhan adalah….
A. moh main
B. moh maling
C. moh madat
D. moh ngombe
Baca Juga: Sejarah Dakwah Islam Masa Wali Songo, Ringkasan Materi PAI Kelas X Kurikulum Merdeka
E. moh madon
Jawaban: A. moh main
5. Inti dari ajaran Sunan Drajat adalah Catur Piwulang (Empat Pengajaran). Makna dari salah satu ajaran untuk Paring teken marang wong kang kalunyon lan wuto adalah….
A. memberikan pertolongan kepada orang yang sedang kesulitan
B. memberikan pakaian kepada orang yang sedang kedinginan
C. memberikan makan kepada orang yang sedang kelaparan
D. memberikan tempat berteduh bagi orang yang kehujanan
E. memberikan tempat tinggal bagi orang yang tuna wisma
Jawaban: Tidak ada jawaban yang benar, karena Paring teken marang wong kang kalunyon lan wuto artinya memberikan tongkat kepada orang yang buta
6. Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada umat Hindu, Sunan Kudus melakukan strategi sebagai berikut….
A. membangun pancuran wudu berjumlah 8 dan meletakkan arca di atasnya
Baca Juga: Dakwah Islam Periode Pra Wali Songo, Ringkasan Materi PAI Kelas X Kurikulum Merdeka Halaman 269
B. tidak menghapus tradisi dan adat istiadat yang berkembang di masyarakat
C. tidak menyembelih sapi pada saat Idul Adha karena sapi adalah hewan yang dianggap suci bagi umat Hindu
D. membiarkan pelaksanaan selamatan, upacara adat, pemberian sesajen tetap berkembang di masyarakat
E. menyusun syair-syair yang berisi tentang kecintaan kepada Allah Swt. dan disenandungkan dengan iringan musik gamelan
Jawaban: C. tidak menyembelih sapi pada saat Idul Adha karena sapi adalah hewan yang dianggap suci bagi umat Hindu
7. Pandangan politik Sunan Giri, sering dijadikan rujukan, bahkan ketika Raden Patah melepaskan diri dari kerajaan Majapahit untuk mendirikan Kerajaan Demak Bintoro, Sunan Giri dipercaya meletakkan dasar-dasar kerajaan masa perintisan atau ahlal-halli wa al-‘aqd, yaitu….
A. sebuah lembaga yang berwenang dalam memutuskan pengangkatan pemimpin dalam politik Islam
B. sebuah lembaga yang memberikan keputusan tentang vonis atau hukuman bagi orang yang melakukan kesalahan
C. sebuah lembaga yang menyusun peraturan perundang-undangan sebagai dasar hukum pemerintahan
D. sebuah lembaga yang mengurus tentang pengelolaan upeti dan pajak dari masyarakat
E. sebuah lembaga yang menentukan arah kebijakan politik dan strategi perang kerajaan
Baca Juga: Paling Lengkap! Kunci Jawaban PAI Kelas X Pilihan Ganda Halaman 258-261 Kurikulum Merdeka
Jawaban: A. sebuah lembaga yang berwenang dalam memutuskan pengangkatan pemimpin dalam politik Islam
8. Dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, para Wali Songo memanfaatkan tradisi, adat istiadat serta kesenian yang telah berkembang sebelumnya, dan disesuaikan dengan nafas dan ajaran Islam. Di antara para wali yang mahir dalam memainkan kesenian wayang kulit dan menjadikannya sebagai media dakwah yang efektif adalah….
A. Sunan Gresik
B. Sunan Ampel
C. Sunan Bonang
D. Sunan Kalijaga
E. Sunan Gunung Jati
Jawaban: D. Sunan Kalijaga
9. Salah satu dari Wali Songo yang di masa mudanya pernah melakukan tindakan pencurian dan perampokan kepada pejabat-pejabat korup di kerajaan yang menyelewengkan uang upeti dari masyarakat, kemudian membagikan hasil curian tersebut kepada orang-orang miskin dan terlantar adalah….
A. Sunan Muria
B. Sunan Drajat
C. Sunan Kalijaga
D. Sunan Kudus
E. Sunan Giri
Jawaban: C. Sunan Kalijaga
10. Berikut ini yang bukan merupakan ragam metode dakwah yang dilakukan oleh Sunan Gunung Jati dalam proses Islamisasi tanah Jawa, yang memiliki standar ganda sebagai seorang raja sekaligus sebagai seorang ulama adalah….
A. Metode muidlah hasanah/nasihat-nasihat yang baik
B. Metode al-hikmah/menggunakan cara-cara yang bijaksana
C. Metode takfiri yaitu menganggap kafir orang yang tidak satu iman
D. Metode ta’awun yaitu saling tolong menolong dan berbagi ketugasan
E. Metode tadarruj/berjenjang, tingkatan belajar seorang murid (pesantren)
Jawaban: C. Metode takfiri yaitu menganggap kafir orang yang tidak satu iman
Baca Juga: Lengkap! Kunci Jawaban PAI Kelas X Halaman 232-235 Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR